Tak Diperhatikan Pemkab terkait Gejala Fenomena Alam, Sejumlah Warga Muku Bima Blokir Jalan

JejakNTB.com | Tak diperhatikan Pemerintah Kabupaten Bima akibat tanah bergeser dan retak retak sejumlah warga Dusun Muku Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima melakukan Aksi Blokade jalan di utama Lintas Sumbawa-Bima tepatnya Dusun Muku Desa Sanolo. Jum’at, (2/6) dari pukul 09.00 hingga bakda jumat.

Pantauan media aksi tersebut dilatar belakangi oleh adanya fenomena lingkungan dan alam yang menurut warga sekitat sangat langka terjadi selama mereka hidup dan menetap. Warga masyarakat Muku yang diwakili Korlap Aksi, Arifuddin menyampaikan orasinya hampir dua jam dipinggir jalan yang dilalui sejumlah kendaraan.

“jangan main-main soal bencana (pergeseran tanah) karena ini menyangkut soal hidup dan matinya kami masyarakat Dusun Muku.,” ucapnya dalam orasi yang sempat memacetkan arus kendaraan hingga ber jam jam.

“Miris sampai hari ini tidak ada satupun pemerintah Kabupaten Bima yang hadir dihadapan masyarakat Dusun Muku, sementara fenomena alam sudah memberikan kode bahwa ini gejala alam yang harusnya diatensi khusus” ucapnya.

Menurutnya Pemkab Bima terutama Dinas LHK tidak memiliki itikad baik dan Pemkab Bima sama sekali tidak mempunyai political will untuk segera mengurus persoalan retaknya tanah di sekitar tempat tinggal rakyat.

” Kemana anggota DPRD beserta Ketua serta Pemkab dan jajarannya sampai sampai membiarkan fenomena alam yang akan mengancam warga ini,” tandasnya.

Lanjutnya, DPRD adalah perpanjangan tangan rakyat maka seyogianya DPRD Kabupaten Bima hadir di tengah-tengah kami namun sampai hari ini belum ada satupun yang hadir sepesifiknya DPRD Dapil ll Bolo dan Madapangga, tuturnya.

“Kami Masyarakat Dusun Muku berharap agar Bupati Bima dan Ketua DPRD Kabupaten Bima hadir untuk memberikan solusi dan menyediakan tempat untuk kami mengungsi, harapannya.

Ia menegaskan, jika hari ini tidak ada kejelasan atau Solusi terkait tuntutan ini, maka sampai kapanpun kami tidak akan membukakan akses jalan Umum ini,” pintanya.

Sementara, Ketua BPD Desa Sanolo M. Kasim, SH menyampaikan dalam orasinya dari tanggal, 24 Mei tahun 2023, Pemerintah Desa sudah melayangkan surat ke Pemerintah Kabupaten Bima, namun hingga kini belum ada tanggapan serius Pemkab Bima.

“Masyarakat meminta kepastian dan solusi dari Pemerintah bukan janji, sudah hampir dua minggu masyarakat Dusun Muku di hantui rasa takut dan tidak bisa tidur,” pungkasnya.

Untuk diketahui sejumlah titik di Desa itu terpantau telah retak dengan kondisi menganga seukuran kurang lebih 70 sentimeter bahkan lebih serta semua ruas yang ada rata rata telah terbuka dengan retakan dan patahan yang cukup signifikan bahkan bisa masuk badan orang dewasa hingga setinggi pinggang.

Hingga berita ditulis, Pemerintah Kabupaten Bima melalui Kepala Dinas LHK Jaidun belum bisa dikonfirmasi terkait masalah tersebut,

“Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi,” demikian suara notifikasi yang kerap muncul saat dikonfirmasi terkait gejala alam yang tak wajar diwilayah paling ujung Kecamatan Bolo itu.

(*)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top