Kepala LLDIKTI Wilayah VIII Bali Nusra Dr I Gusti Lanang Bagus Eratodi, ST., MT., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng
JejakNTB.com | Kepala LLDIKTI Wilayah VIII Bali Nusra Dr I Gusti Lanang Bagus Eratodi, ST., MT., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng sangat kagum dengan keberadaan sejumlah perguruan tinggi swasta yang berada di Pulau Sumbawa, dirinya melihat lembaga – lembaga tersebut memiliki prospek yang cerah dalam upaya berkontribusi terhadap peningkatan skill dan sumberdaya manusia.
Saat menghadiri kegiatan Dies Natalies ke IX dan Wisuda Angkatan IX STKIP Yapis Dompu, pria kelahiran Bali ini menaruh perhatian pada Sekolah Tinggi yang dibangun Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) Dompu.
Saat ditanya media jejakntb.com apa yang melatarbelakangi STKIP YAPIS mampu meraih predikat terbaik se pulau Sumbawa bahkan sepadan/ setara dengan Universitas Mataram
Pria yang akrab disapa Pak Bagus ini disela sela kesibukannya melihat bahwa Yayasan Pendidikan Islam YAPIS Kabupaten Dompu dianggapnya sangat memenuhi syarat untuk dinaikkan grade nya mengingat secara kelembagaan dan administrasi serta aspek lainnya dinilai memenuhi.
“Jadi begini sebuah PT itu bukan dilihat dari senior dan yuniornya dia dilahirkan dirintis serta digagas melainkan derajat kemampuan. akreditasi yang selama ini dimiliki Perguruan tinggi itu hanya akreditasi C dan status C itu tidak bisa menggelar acara wisuda sendiri untuk itulah sebuah lembaga tinggi itu diberikan akreditasi minimal seperti akreditasi B yang mensyaratkan otoritas dan otonomi kampus teraebut agar mampu mengakomodir menyelenggarakan kegiatan wisuda dan lainnya secara mandiri, ketika produk kita melamar ke ASN atau PPPK serta lainnya maka syarat utama ijasah tersebut adalah dari lembaga yang terakreditasi baik bukan sebaliknya,” ucapnya.
Saat ini institusi dipandang perlu sekali sehingga untuk akreditasinya minimal baik akan mempengaruhi juga pemerintah memberikan reward – reward terhadap lembaga tersebut, serta akan memberikan segala kemudahan bagi kampus tersebut, ketika PT itu mau minta dana hibah ke Pemda dll maka akan dipermudah dan sangat dipercaya oleh karena status tadi,” tambahnya.
Ditanya media, seberapa jauh pentingnya nilai akreditasi dalam menjawab tantangan di era kekinian termasuk 5.0 digitalisasi dan kesejagatan?
“Untuk akreditasi ini sangat penting, sebuah keniscayaan bagi kampus kampus yang tidak terakreditasi baik itu akan dicabut ijinnya, dan STKIP YAPIS Dompu satu satunya lembaga yang sangat baik status akreditasinya,” ungkap Bagus sapaan akrabnya.
Ketika dikorek media, apakah status akreditasi ini compatible dan useful? Pak Bagus sontak menjawabnya,
“Yang ditanah Dompu dan Bima maupun Sumbawa ini STKIP YAPIS satu-satunya yang terbaik akreditasinya mengingat sekolah ini prodinya minimal baik semua prodi di kampus tersebut tidak ada yang C melainkan B semua statusnya,” tangkasnya
Masih pak Bagus, dirinya melihat sekolah yapis sangat agregatable serta sangat memungkinkan untuk dijadikan sebuah Universitas alasannya cukup sederhana, pertama di Dompu belum ada Universitas, terus yang kedua dimungkinkan sekali karena STKIP ini adalah kampus yang berjalan di akademik, sekarang kampus akademik itu minimal memiliki prodi yang akademik
“Sekarang tinggal ditambah aja programnya, yang bukan kependidikan seperti membuka fakultas hukum, tekhnik, ekonomi dll intinya akademik non pendidikan. ,” sarannya.
“Apalagi kita punya potensi tambang nah bukalah prodi prodi yang melahirkan sumber daya terkait tambang begitupula dengan peternakan silakan buka prodi yang konsentrasi ke dunia ternak, kemudian kita punya lahan banyak nah buka prodi yang melahirkan sarjana pertanian yang tangguh di era sekarang,” imbuhnya.
Seperti yang dilakukan di Universitas Tekhnologi Sumbawa (UTS) ada pertambangan, Alat alat berat ada di Olat Maras, dan energi yang terbarukan pun kini tengah digagas UTS Sumbawa, nah berkaca dari situlah STKIP Yapis ini berubah dan bisa saja nanti setahun dua tahun berubah menjadi Universitas,” pungkasnya saat diwawancara jejakntb.com (Redaksi)