Rekom Mitra Strategis Pers Program Jumat Salam ternyata Fiktif, Kabid IKP:”Silakan ke kantor klarifikasi”

Sebuah ilustrasi kerjasama yang sehat

 

 

JejakNTB| Program jumpai masyarakat selesaikan aneka persoalan masyarakat dan Jumat belondong  yang keren disebut Jumat Salam yang digaungkan Penjabat Gubernur Nusa tenggara Barat HL Gita Aryadi ternyata fiktif. Hal tersebut mencuat setelah Owner Media Online JejakNTB Nukman SH mengkonfirmasi nya melalui Kabid IKP Harun Al-Rasyid Rabu, (12/6) via android langsung ke nomornya.

Nukman menyesalkan PJ Gubernur mengajak medianya untuk turun liputan dan direkomendasikan bekerjasama dengan satuan polisi pamong praja Provinsi NTB namun ternyata penipuan,

” Media saya dicantumkan namanya bahkan direkomendasikan untuk bermitra dengan Satpol-PP se NTB namun setelah kita ke tujuan ternyata Satpol-PP tidak menerima kehadiran media yang diutus,”ungkapnya

Masih Nukman, dia heran kenapa media ditolak padahal ada surat yang ditujukan untuk itu,

” Ada dua media pada tahun anggaran lalu direkomendasikan yakni saya dengan salah satu media investigasi yang owner media nya Haji Johan Arya,” bebernya.

Padahal esensinya kerjasama media agar program Jumat Salam itu dapat menggerakkan ekonomi desa, sedangkan Jumat Belondong itu bermakna bersarung. Itu diharapkan agar semakin banyak penenun atau pengrajin yang bisa memproduksi sarung tenun NTB dan terekspose media.

Dinas Diskominfotiksandi Provinsi NTB melalui Kabid IKP Harun Al-Rasyid mengiyakan adanya program Jumat salam itu.

” Iya benar ada itu dan berjalan hanya saja kaitan dengan adanya media yang tidak terakomodir saya tidak tahu,” ucap Harun

Menurutnya kerjasamanya bukan kewenangannya menjawabnya, melainkan Kepala Dinas Kominfo NTB Doktor Najamuddin yang punya ranah untuk itu.

” Silakan ke kantor sama pak Haji Johan untuk klarifikasi persoalan ini,” tandasnya.

Untuk diketahui Pemprov NTB melalui Dinas Kominfo Provinsi NTB saat itu mengeluarkan surat yang isinya membuka peluang sejumlah media baik lokal maupun nasional untuk digandeng dan diajak mem-branding program tersebut namun apa hendak dikata program baik ini kurang begitu direspon secara baik oleh satpol PP dan perangkatnya.

Kegiatan kemitraan seperti ini sudah sering kali dilakukan hanya saja kendala teknis mengakibatkan kerjasama kurang begitu direspon

“Dulu Kominfo sangat intens merawat kerjasama sekarang entah kemana kita tidak tahu,” tanyaknya.

Kegiatan turun ke bawah atau ke desa desa pada program Jumat Salam ditegaskan Mieq Gite bukanlah agenda politik. Program Jumat Salam justru menjadi media untuk mensosialisasikan penyambutan pesta demokrasi, menyukseskan pemilu, Pilkada dan pilpres.

Salah satu owner media online BUSER 86 Haji Johan Arya yang dihubungi lewat ponselnya mengakui adanya surat masuk melalui akun WhatsApp

” Suratnya ada disaya dan kepada mitra kita sudah sent seperti ke pak Nukman dan lainnya

Ditanya apakah Haji Johan setuju dengan cara Kabid IKP Diskominfotiksandi Provinsi NTB. Dengan diplomatis Johan tak setuju apa yang dikatakan Kabid IKP Diskominfotiksandi NTB.

“Perlu titik terang dan kejelasan serta kesamaan persepsi soal itu, tandasnya

Terlalu jauh Nukman melihat bahwa cara penjabat gubernur yang merekomendasikan media lalu ditolak oleh OPD lain menurutnya sebuah penghinaan

” Itu penghinaan bahkan penipuan

Menjawab ucapan pimred jejak, Kabid IKP meminta kedua pimpinan redaksi untuk menghadap kantor

” Silakan diluruskan di kantor aja jangan pakai sosmed itu lebih elok menurut saya, kata Harun

Harun meluruskan sebenarnya bukannya satuan polisi pamong praja tidak mau menerima melainkan ada hal lain terutama anggaran dan lainnya yang menjadi bahan pikiran

” Untuk media JejakNTB dan Buser Haji Johan yuk ke kantor kita sama sama luruskan,”pungkasnya (*)

 

Pewarta. Nkm

Editor. Syahrul

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top