Program Studi Kehutanan Unram Melaksanakan Sosialisasi Peningkatan Kesadartahuan Masyarakat Terhadap Hutan Pantai Nipah Sebagai Habitat Penyu

Oleh. Maiser Syaputra

JejakNTB.com | Pantai Nipah merupakan salah satu pantai yang ada di Pulau Lombok, terletak di Desa Malaka Kabupaten Lombok Utara Provinsi NTB. Kawasan pantai ini cukup istimewa karena selain pemandangan dan pasirnya yang indah, pantai ini disinggahi satwa dilindungi dan terancam punah di Indonesia, yaitu Penyu. Penyu merupakan jenis satwa liar dari kelas reptilia yang hidup dilaut dan naik ke darat apabila bertelur, sehingga keberadaan Pantai Nipah memiliki peranan penting bagi kelestarian Penyu.

Saat ini secara swadaya, masyarakat bersama pihak terkait telah merealisasikan aksi nyata upaya konservasi Penyu melalui program penangkaran yang dimotori oleh kelompok pelestari Penyu bernama ‘Turtle Conservation Community’ atau TCC.

Berdirinya kelompok masyarakat pelestari Penyu bernama TCC memiliki tujuan untuk melestarikan Penyu di kawasan Pantai Nipah, melakukan kegiatan seperti patroli bersama masyarakat, meningkatkan populasi satwa Penyu melalui kegiatan pemeliharaan intensif di penangkaran, menyelenggarakan kegiatan wisata edukasi secara berkelanjutan, menjalin kerjasama dengan berbagai pihak sehingga upaya pelestarian Penyu menjadi efektif serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya upaya pelestarian Penyu.


Untuk meningkatkan pemahaman dan penguasaan kelompok TCC akan pentingnya aspek data dan informasi terkait kehadiran Penyu, pada tanggal 17 September 2022, Program Studi Kehutanan Universitas Mataram melalui tim pengabdian kepada masyarakat yang terdiri dari 4 orang dosen kehutanan laboratorium konservasi sumberdaya hutan, melaksanakan sosialisasi dan pelatihan pengumpulan data informasi kehadiran Penyu yang dihadiri sebanyak 15 orang anggota TCC, termasuk ketua dan sekretaris kelompok TCC.

 

Situasi Jalannya Kegiatan Penyuluhan

Hal yang di bahas dalam kegiatan tersebut meliputi teknik pencatatan lokasi atau tempat perjumpaan penyu, jam perjumpaan, frekuensi perjumpaan, karakter pantai (panjang, lebar dan vegetasi pantai) hingga permasalahan-permasalahan yang terjadi seperti aktivitas penemuan Penyu oleh nelayan dan lain sebagainya. Baseline data sangat penting untuk mengungkap karakteristik wilayah peneluran Penyu yang berguna dalam merumuskan upaya konservasi, meliputi upaya perlindungan dan pemulihan habitat. Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan kedepannya kelompok TCC mampu melakukan penilaian sendiri (self assestment) terhadap kehadiran Penyu, data lingkungan dan permasalahan yang dihadapi di desanya.

Jalannya kegiatan Pelatihan Pengukuran Habitat Penyu.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top