POLITISI SALING SANDRA: Demokrasi Tertelikung

POLITISI SALING SANDRA:
Demokrasi Tertelikung

Oleh: Asep Tapip Yani
(Dosen Pascasarjana UMIBA Jakarta)

 

OPINI, JejakNTB.com | Demokrasi, sebuah bentuk pemerintahan yang berlandaskan partisipasi warga negara dalam pengambilan keputusan politik, seringkali dianggap sebagai fondasi utama masyarakat modern. Namun, di balik retorika demokrasi, terkadang kita menemui realitas yang mengecewakan. Fenomena politisi saling sandra, di mana para pemimpin terlibat dalam praktik-praktik yang bertentangan dengan prinsip demokrasi sejati, menjadi salah satu sorotan yang membingungkan dan merusak kepercayaan publik.

Politisi Saling Sandra
Politisi saling sandra merujuk pada perilaku para pemimpin politik yang cenderung mengabaikan prinsip-prinsip etika dan moral dalam perjuangan politik mereka. Alih-alih bertujuan untuk melayani kepentingan publik, politisi yang terlibat dalam saling sandra lebih fokus pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Fenomena ini sering kali menciptakan lingkungan politik yang tidak sehat dan merugikan masyarakat.

Salah satu contoh nyata dari politisi saling sandra dapat ditemukan dalam berbagai kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi. Penyalahgunaan kekuasaan, suap-menyuap, dan praktik-praktik ilegal lainnya merusak integritas demokrasi dan melemahkan fondasi pemerintahan yang seharusnya bersifat inklusif dan adil.

Demokrasi yang Tertelikung
Demokrasi, dalam esensinya, seharusnya menjadi sistem yang memberdayakan warga negara untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik. Namun, ketika politisi terlibat dalam praktik saling sandra, demokrasi menjadi tertelikung, kehilangan esensi aslinya. Sebaliknya, kekuasaan politik berkonsentrasi pada segelintir individu atau kelompok yang lebih tertarik pada kepentingan pribadi mereka daripada kepentingan umum.

Tertelikungnya demokrasi juga terlihat dalam manipulasi pemilihan umum. Politisi yang terlibat dalam saling sandra mungkin menggunakan berbagai metode untuk memastikan kemenangan mereka, termasuk kampanye hitam, penyebaran informasi palsu, dan penggunaan kekuasaan politik untuk menekan lawan-lawan politik mereka. Semua ini menciptakan lingkungan politik yang tidak sehat dan menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi.

Dampak Terhadap Masyarakat
Praktik politisi saling sandra memiliki dampak yang serius terhadap masyarakat. Salah satu dampaknya adalah hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga demokratis. Ketika warga negara merasa bahwa pemimpin mereka tidak lagi mewakili kepentingan mereka dengan adil, hal ini dapat mengakibatkan apatis politik, di mana orang-orang menolak untuk berpartisipasi dalam proses politik karena mereka merasa bahwa suara mereka tidak akan didengar.

Selain itu, politisi saling sandra juga dapat memperdalam polarisasi dalam masyarakat. Ketika pemimpin-pemimpin politik terlibat dalam konflik dan persaingan yang sengit, hal ini dapat merusak kerjasama dan pemahaman antarberbagai kelompok dalam masyarakat. Polarisasi ini tidak hanya melemahkan solidaritas sosial, tetapi juga dapat membahayakan stabilitas politik secara keseluruhan.

Melawan Politisi Saling Sandra
Untuk melawan fenomena politisi saling sandra, langkah-langkah konkret perlu diambil. Pertama-tama, perlu ada peningkatan transparansi dalam penggunaan keuangan politik. Pemantauan dan pengawasan ketat terhadap sumber dana kampanye dan kegiatan politik lainnya dapat membantu mencegah praktik-praktik yang tidak etis.

Selain itu, pendidikan politik juga sangat penting. Warga negara perlu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang hak-hak dan tanggung jawab mereka dalam demokrasi. Dengan meningkatkan literasi politik, masyarakat dapat lebih mudah mengidentifikasi dan menolak politisi yang terlibat dalam saling sandra.

Terakhir, hukum dan mekanisme penegakan hukum harus diperkuat. Politisi yang terbukti terlibat dalam praktik-praktik ilegal atau tidak etis harus dihadapkan pada konsekuensi hukum. Ini tidak hanya akan memberikan sinyal bahwa pelanggaran terhadap etika politik tidak akan ditoleransi, tetapi juga dapat memberikan efek jera bagi politisi lainnya.

 

Kesimpulan
Politisi saling sandra merupakan tantangan serius bagi demokrasi. Untuk membangun masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai demokratis, perlu adanya perubahan dalam perilaku politisi dan perkuatan lembaga-lembaga demokratis. Dengan transparansi, pendidikan politik, dan penegakan hukum yang kuat, masyarakat dapat melawan politisi saling sandra dan memastikan bahwa demokrasi tetap menjadi sistem yang melayani kepentingan umum.

 

 

*Penulis merupakan Pemerhati Masalah Pendidikan dan Akademisi serta tinggal di Jakarta

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top