Pengawas dan Kepsek Dipanggil KCD termasuk saksi kena BAP, Buntut Intimidasi Transaksi Mutasi di Bima

Kolase ilustrasi transaksi jual beli jabatan dan Kepala KCD Dinas Dikbud NTB Bima, Siti Maryatun. Foto: Elsabier dan Istimewa

 

Mataram, JejakNTB.com | Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (KCD Dikbud) NTB Kabupaten Bima dan Kota Bima memanggil kepala sekolah (kepsek) dan pengawas yang terlibat intimidasi dan transaksi mutasi.

Intimidasi dan transaksi mutasi ini dilakukan oleh pengawas KCD Dikbud NTB Bima inisial S dan Kepala SMAN di Tambora inisial H. Keduanya melakukan itu bersama seorang Caleg DPRD NTB di Bima berinisial B.

Ketiganya mengumpulkan sejumlah guru penggerak untuk dimintai uang belasan juta rupiah jika ingin menjadi kepsek. Bahkan, mereka juga meminta kepada kepsek yang saat ini sedang menjabat, jika ingin bertahan untuk menyiapkan uang belasan juta.

Kepala KCD Dikbud NTB Bima, Siti Maryatun mengaku kaget mendapatkan informasi tersebut. Dirinya mengatakan, tidak mengetahui sama sekali ada kejadian itu.

“Saya kaget setelah baca berita yang dikirimkan Pak Kadis tadi pagi. Itu semua di luar sepengetahuan kita. Jadi saya sendiri pun sama sekali tidak tahu, baru tahunya setelah dikirimi,” katanya kepada jejakntb, Sabtu, 20 Januari 2024.

Atas informasi yang didapatnya, dirinya langsung memanggil Kepala SMAN di Tambora inisial H tersebut.

“Sudah tadi langsung kami hubungi yang bersangkutan supaya bisa datang ke kantor,” ujar Atun sapaan akrab Kepala KCD Dikbud NTB Bima ini.

Pemanggilan ini, jelasnya, agar informasi yang beredar sekarang tidak semakin bias. Sebab, ia heran mengapa bisa seorang kepsek ikut mengatur kepala sekolah lain.

“Apa kewenangannya? Orang sama-sama jadi kepala sekolah, yang diurus oleh orang yang ada di atasnya. Kenapa dia yang mengurusi kepala sekolah gitu, kan tidak masuk di akal,” tegas Atun.

Atun juga mengungkapkan, kalau oknum kepsek tersebut juga tidak hadir dalam rapat koordinasi awal tahun KCD Dikbud NTB Bima bersama seluruh kepala sekolah hari ini.

“Tadi kan rapat koordinasi awal tahun dengan seluruh kepala sekolah. Tetapi, oknum itu tidak dateng, mungkin karena ada satu dan lain hal, sehingga yang bersangkutan terkendala” tambah Atun.

Selain oknum kepsek, pihaknya juga turut memanggil oknum pengawas yang terlibat.

“Kita akan konfirmasi keduanya, bagaimana cerita sebenarnya. Kita akan cocokkan keterangan mereka. Termasuk, kalau ada kepala sekolah yang sudah dimintai dan menyetor, akan kita panggil juga,” tandas Atun

Selain itu saksi – saksi atas kasus tersebut telah dimintai keterangannya semua,

” iya semua saksi – saksi sudah dimintai keterangan terkait teror mutasi dll termasuk kita periksa semua yang diduga terlibat tak terkecuali dan sudah dibuatkan berita acaranya, BAP sudah kami serahkan ke Dikbud Provinsi sesuai dengan keterangan mereka yang kami panggil dan untuk selanjutnya tinggal Provinsi yang menindak lanjuti,” pungkasnya. (Red/Tim)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top