Pemerolehan Bahasa pada Anak Berkebutuhan Khusus (Autis)

Pemerolehan Bahasa pada Anak Berkebutuhan Khusus (Autis)

 

Oleh

Nurhasanah
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, UNW Mataram, 2024
Tugas Akhir Mata Kuliah Psycholinguistics
Dosen Pengampu Mata Kuliah: M. Rajabul Gufron, S.Pd., M.A.

 

 

KOLOM, JejakNTB.com | Setiap anak mengalami tahapan yang sama dalam pemerolehan bahasa, yaitu tahap babbling (0-1 tahun), holophrasia (1-2 tahun), bilingual (2-2,6 tahun), early grammar (2,6-3 tahun), pre-school grammar (3-4 tahun), adult fluency (4-5 tahun). Anak-anak yang normal akan memperoleh bahasa secara alamiah dan mampu mempelajari bahasa dengan baik. Namun pemerolehan bahasa pada anak normal berbeda dengan pemerolehan bahasa pada anak yang memiliki gangguan (anak berkebutuhan khusus), khususnya pada anak autisme. Anak autisme tidak dapat belajar bahasa atau memperoleh kemampuan berbahasa dan berbicara secara normal pada umumnya.
Permasalahan secara umum yang terdapat pada anak autis adalah mengalami permasalahan pada kemampuan berbicara yang lambat dan tidak ada perkembangan sama sekali. Bahkan anak autis seringkali menggunakan bahasa yang aneh yang tidak dapat dimengerti dan diucapkan secara berulang-ulang. Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) adalah gangguan fungsi otak dan saraf yang dapat mempengaruhi perilaku dan proses berpikir manusia. Gangguan ini juga mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berbagai hal seperti kemampuan berbicara/berkomunikasi, bersosialisasi, berperilaku, dan belajar. Anak autis cenderung kesulitan dalam mengungkapkan pikiran dan mengekspresikan dirinya, baik secara verbal maupun dengan gerak tubuh, ekspresi wajah, dan sentuhan. Bahkan mereka juga kesulitan memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain. Mereka sangat sensitif sehingga pemandangan yang normal bagi orang lain dapat mengganggu dirinya.
Mengalami kesulitan dalam berbicara merupakan hal yang wajar bagi anak penderita autisme. Terdapat tiga masalah pada anak autis saat belajar yaitu berkomunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. Hal ini dikarenakan pemerolehan bahasa pada anak autisme berbeda dengan dengan anak normal lainnya. Apabila anak normal biasanya memperoleh bahasa atau mengucapkan kata yang mudah dalam kurun waktu 3 sampai 6 bulan, anak penderita autisme pasti mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata yang mudah tersebut. Namun mengucapkan kata per kata atau mempelajari bahasa adalah suatu hal yang bisa juga dilakukan oleh anak penderita autisme, walaupun melakukannya dengan cara pengulangan. Anak autis harus berlatih lebih sering untuk mengucapkan suatu kata dibandingkan dengan anak normal lainnya. Tapi jika gangguan saraf itu banyak pada anak autis tersebut, maka akan semakin sulit usaha yang dilakukan supaya anak tersebut mampu berbahasa.
Anak yang menderita autisme sebenarnya tidak dapat disembuhkan secara total seperti orang yang normal pada umumnya. Namun gejala yang ditimbulkan oleh penderita autisme dapat diminimalisasi dan dikurangi dengan melakukan terapi wicara. Selain melakukan terapi wicara, hal terpenting yang dibutuhkan oleh anak dengan autisme adalah dukungan penuh dari keluarga dan lingkungan sekitar. Karena anak autis sejatinya adalah anak normal yang lebih berfokus ke dirinya sendiri dan cukup sulit untuk berbaur dengan lingkungan sekitarnya.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top