Nusantara Berbagi Bersama Yayasan Membangun Indonesia Cerdas (YMIC) Yatim Piatu Yogyakarta

Jejak/Yogyakarta – Nusantara Berbagi merupakan salah satu kegiatan sosial sekaligus program unggulan dan terbaru dari Awardee Penerima Dana Abadi Pesantren (DAP) Program Persiapan Beasiswa (PPB) Non Degree Kemenag LPDP di UIN Sunan Kalijaga. Para penerima beasiswa non degree yang berjumlah 24 orang ini telah melampaui 3 bulan pelatihan Bahasa inggris (TOEFL) dari 6 bulan waktu yang telah di tentukan.

Para Awardee Program Persiapan Beasiswa Dana Abadi Pesantren (PPB-DAP) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Yogyakarta telah melakukan santunan anak yatim di panti asuhan Yayasan Membangun Indonesia Cerdas (YMCI) pada Minggu (09/06/2024). Acara ini diselenggarakan dengan sangat meriah mulai pukul 11.00 sampai dengan 15.00 WIB, diikuti oleh 30 anak yatim dan juga beberapa dari para awardee PPB.

Kegiatan sosial santunan anak yatim yang digagas oleh awardee PPB DAP UIN SUKA ini dikemas dengan nama “Nusantara Berbagi”. Dengan harapan mampu menjadi bagian dari kebermanfaatan bagi masyarakat di semua elemen. Selain itu juga dapat menjadi pelopor bagi para penerima beasiswa untuk tetap melakukan kegiatan sosial selain kewajibannya untuk menimba ilmu di Universitasnya masing-masing.

Ustdzah Aenullael Mukarromah,M.Pd selaku selaku koordinator Nusantara Berbagi dalam sambutannya juga mengatakan bahwa kegiatan seperti ini harus dilaksanakan secara berkelanjutan “Saya sangat berharap kegiatan ini nantinya akan terus dilaksanakan dan tidak hanya berhenti disini. Kedepannya kami akan membuat kegiatan yang lebih membawa banyak manfaat agar dapat menyambung silaturrahmi, menambah kekeluargaan serta lebih banyak melibatkan semua stekholder”. Tambah Wanita asal NTB tersebut.

Selain itu, Ust Oman Abdurrahman selaku ketua Yayasan Membangun Indonesia Cerdas (YMCI) Yatim Piatu Yogyakarta juga menyampaikan bahwa Nusantara berbagi tidak bisa dianggap remeh begitu saja. Menurutnya, Nusantara Berbagi merupakan langkah awal bagi kita untuk lebih peduli dan peka terhadap sosial kemasyarakatan. “Sebagai kaum intelek, kita harus lebih peka dan peduli pada sosial. Kita harus menjadi tombak perubahan sosial dan menebar kebermanfaatan sebanyak mungkin.” (Ainun)

 

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top