Lalu Budi Suryata : “Rakernas IV PDIP Hasilkan Sembilan Rekomendasi demi Wujudkan Kedaulatan Pangan”

JejakNTB.com | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah menyelesaikan rapat kerja nasional (Rakernas) IV yang digelar selama tiga hari di Jakarta International Expo, Jakarta. Forum tersebut menghasilkan sembilan rekomendasi untuk mewujudkan kedaulatan pangan untuk kesejahteraan rakyat.

Pertama, Rakernas IV PDIP merekomendasikan pokok-pokok kebijakan kedaulatan pangan. Beberapa di antaranya adalah pemanfaatan keanekaragaman hayati, peningkatan budidaya pertanian, dan konsistensi pelaksanaan perlindungan lahan-lahan pertanian produktif.

Kedua, Rakernas IV Partai merekomendasikan agar beberapa hal terkait kebijakan politik kedaulatan pangan untuk diterapkan terlebih dahulu oleh tiga pilar partai di setiap tingkatan dan disertai dengan gerakan mengkonsumsi pangan lokal,” ujar Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto membacakan rekomendasi, Ahad (1/10/2023).

Ketiga, Rakernas IV PDIP mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk menempatkan penguasaan ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi sebagai prioritas melalui program-program konkret. Serta target pencapaian dalam jangka waktu tertentu guna mengurangi ketergantungan pangan impor.

Keempat, Rakernas IV PDIP merekomendasikan pentingnya penelitian dan pengembangan bibit dan benih unggul di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Kegiatan riset dan inovasi ini menjadi bagian dari tanggung jawab Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dapat bekerja sama dengan perguruan tinggi ataupun lembaga penelitian lainnya baik di bawah koordinasi pemerintah.

Rekomendasi kelima, PDIP mendukung dan memfasilitasi pengembangan benih, teknologi, dan inovasi yang dilakukan petani. Juga melindungi petani dari upaya kriminalisasi melalui reformasi peraturan perundang-undangan.

 

Keenam, PDIP mendukung upaya BRIN dalam melakukan pendataan jenis tanaman pangan Indonesia yang saat ini telah mencapai dua varietas. Serta mendorong pembangunan Pusat Data Pangan Indonesia.Ketujuh, Rakernas IV PDIP merekomendasikan pemerintah untuk membuat pemetaan lahan dan regulasi khusus yang berkaitan dengan zonasi lahan subur. Tujuannya, untuk diperuntukan sebagai lahan pertanian dan mencegah terjadinya alih fungsi lahan.

Kedelapan, PDIP merekomendasikan pemerintah untuk membentuk atau mengalihfungsikan bank milik pemerintah menjadi bank pertanian. Tujuannya untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada petani dan nelayan.

“Kesembilan, Rakernas IV Partai menempatkan seluruh kemajuan pembangunan infrastruktur pangan yang telah dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menjadi landasan utama bagi terwujudnya kedaulatan pangan,” ujar Hasto.

“Seluruh kemajuan pembangunan infrastruktur tersebut akan dilanjutkan oleh PDI Perjuangan dan Bapak Ganjar Pranowo,” sambungnya.

Senada dengan Hasto, Sekertaris DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Barat, H.Lalu Budi Suryata, SP dalam akun pribadinya memosting statusnya,

“Pada kesempatan ini Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI PERJUANGAN yang berlangsung selama tiga hari di JIExpo kemayoran jakarta. Rakernas IV ini juga di hadiri oleh 4 ribu orang petani dari berbagai daerah di indonesia. Kehadiran petani ini menjadi hal yang penting, sebab Rakernas IV PDI Perjuangan mengangkat tema kedaulatan pangan untuk kesejahteraan rakyat.

Bung Karno sangat tepat dengan menyatakan pangan merupakan mati hidup nya sebuah bangsa. Sudah puluhan tahun lalu Bung Karno berbicara tentang penting nya bangsa kita mengejar kedaulatan pangan. Hal itu dikumandangkan dalam pidato peletakan batu pertama pembangunan gedung Fakultas Pertanian-Universitas Indonesia pada 27 April 1957. Kita, bangsa yang hidup di Tanah Merdeka, sesungguh nya patut bersyukur. Pasal nya, tentu bukan dikarenakan di negeri ini tersedia banyak bahan pangan, tapi kalau dikaitkan dengan mata pencaharian masyarakat nya, sebagian warga bangsa berkiprah di dunia pangan. Dari hulu hingga hilir, betapa banyak anak bangsa yang menggantungkan kehidupan nya di sektor pangan. Dari sini, kemudian lahir adagium pangan untuk kesejahteraan. Pangan untuk kemakmuran. Dan pangan untuk keberkahan hidup.

“tidak ada satu pun negara di dunia ini yang bubar jalan karena kelebihan bahan pangan, namun sejarah mencatat ada negara yang hancur lebur dan berantakan, dikarenakan kekurangan bahan pangan”. Saya sepakat dengan pernyataan tersebut Itu sebab nya, sangat tidak dianjurkan bila kita memandang sebelah mata terhadap pembangunan pangan. Kita dapat melihat seperti contohnya yang terjadi perang rusia dan ukraina pangan telah menjadi senjata sangat ampuh di dalam membangun hegemoni suatu negara.,” Demikian statusnya yang diupload secara detail dengan menggunakan akun facebook 1 Oktober 2023.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top