Gebrakan Besar PUPR NTB Soal Irigasi, InshaaAllah Mulai 2023 Sejumlah Desa di Pekat Akan Menjadi Lahan Basah dan Mayoritas Padi

JejakNTB.com | Setelah sukses mengurai tumpukan sedimen dan longsoran di Lombok Barat kini Kepala Dinas PUPR Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ir. H. Ridwansyah, M.Sc., M.Tp., MM menuju Kabupaten Dompu tepatnya di Kecamatan Pekat Tambora Kabupaten Dompu. Kadis PUPR asal Dompu tersebut meninjau kampung halamannya sekaligus dalam kunjungan kerja, Rabu (19/10/2022).

Ridwansyah ke Kabupaten Dompu tidak sendiri melainkan ditemani sejumlah kru dan tim kerja Dinas PUPR Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pantauan media, beliau langsung meluncur ke Kecamatan Pekat yakni Kecamatan paling barat di Kota Bumi Nggahi Rawi Pahu.

“Pagi ini menemui para pengamat , juru pengairan dan masyarakat mendiskusikan kebutuhan untuk irigasi di Kecamatan Pekat.,” ucap Dae Iwan sapaan bagi Kadis PUPR NTB ini biasa disapa.

Saat dihubungi redaksi via selulernya Dae Iwan sontak menjawabnya,” Iya saya lagi berada di tambora mas dalam rangka melihat langsung dari dekat akan Daerah Irigasi Latonda Pekat,” paparnya dalam handphone saat dihubungi Rabu pagi (19/10/2022).

Dalam akun pribadinya Kepala Dinas PUPR Provinsi Nusa Tenggara Barat itu menulis,

“Dam Latonda Pekat dibangun 22 tahun lalu , mengairi 1217 ha sawah di desa Pekat, Desa Calabai dan Desa Karombo.
Dinas PUPR Provinsi NTB memastikan kondisi bendungan dan keperluan untuk rehabilitasi 16 ribuan meter saluran agar petani di 3 desa tersebut mendapat air yang cukup untuk pertanian dan perkebunan dikawasan yang sangat subur di kaki gunung Tambora ,” tulisnya.

“Senang sekali dapat suguhan kopi khas Tambora berikut kacang rebus, pisang montok dan dapat oleh oleh pepaya jumbo.,” tulisnya lagi di akun pribadinya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media, kedatangan orang kepercayaan Basuki dan tangan kanan Gubernur Zul teraebut guna memastikan apa yang urgent akan kebutuhan rakyat Dompu saat ini.

Dae Iwan mengaku Tambora sangat subur dan merupakan sebuah Geopark yang sangat kaya dibandingkan dengan geopark lainnya yang ada di Indonesia. Dae iwan menjamin hal tersebut melihat kondisi Tambora yang saatnya sudah harus dibenahi dengan serius oleh kedua pemerintahan yang ada baik Kabupaten Dompu maupun Kabupaten Bima.

” Soal keluhan krisis air misalnya, Pemkab Dompu bisa memaksimalkan saja Tambora sebagai sumber mata air dan cadangan utama sebagai solusi atasi krisis air di Bumi Nggahi Rawi Pahu,” tutur Dae Iwan.

Tidak ada hal yang tidak mungkin dengan adanya kemauan dan tekad serta bekerja bersama sama inshaaAllah usaha dan ikhtiar akan terwujud pastinya.

(RED)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top