Duh Penonton MXGP Diakali, Pegiat :” Modusnya Obral murah kamar ‘Hotel’ Gunakan jasa Traveloka tahunya Penipuan”

Tangkapan layar dari saksi korban ‘SI’ hasil kerja aplikasi traveloka

 

 

MATARAM, JEJAKNTB|Jelang liburan  berhati -hatilah dengan opsi mencari dan memesan akomodasi/transportasi mudah daring seperti aplikasi yang menawarkan segala kemudahan namun dibalik itu tak tahu apa yang terjadi. Peristiwa itu nyata menimpa salah satu calon penonton MXGP berinisial SI yang telah nyata ditipu aplikasi yang akrab dengan transfer online segala macam.

 

Uniknya  Traveloka sebagai satunya dicatut dimanfaatkan, aplikasi terkeren itu kini memakan korban, hal itu terungkap dalam momen hiburan komunitas motor kros dunia MXGP 2024 yang telah dilangsungkan di Sirkuit Selaparang Lombok ( Eks. Bandara Lama, RED. ) salah seorang pemesan akomodasi ditipu aplikasi tersebut, Sabtu 29 Juni 2024.

Ketika ditanya, SI mengalami kerugian sebesar Rp 500rb selama 4 hari dengan  cara mengirim uang ke rekening oknum pelaku, awalnya peminat mengisi form lalu mendapatkan invoice sebagai tanda sahnya bertransaksi

Korbannya adalah seorang guru asal Sumbawa berinisial ‘SI’ ditipu aplikasi recomended traveloka saat dirinya ke lombok untuk liburan sekaligus menonton event kross bertaraf internasional.

 

” benar, saya adalah saksi korban, ternyata sudah banyak korban lain tak terswbut saking banyaknya, tidak hanya tau ite melainkan warga pulau lain yang hendak memesan akomodasi untuk liburan harap parsada” ucapnya

Korban menceritakan awalnya dia tergiur dengan harga 60eubu memesan melalui aplikasi traveloka yang sudah recomended dan tak diragukan lagi adanya selama berhari-hari

” Seumur-umur baru ini saya kena tipu, kemarin kita pesan mulai tanggal 25 juni 2024 melalui Traveloka dengan memilih fitur sewa penginapan,” ungkapnya pada media

Ia menceritakan proses pemesanannya sangat lumrah seperti biasanya dan alhasil dia membayar pesanan kamar standar tersebut selama 4 hari terhitung mulai check in tanggal 29 –  2 Juli mendatang.

” Saya order 4 hari dan tidak ada keraguan karena kita sudah terbiasa melakukan pemesenan di traveloka termasuk tiket hitel dan pesawat,” ungkap Si asal Sumbawa Besar pada jejakntb saat ditemui sesampainya di Mataram Sabtu malam ini.

Ia mengungkapkan kekecewaannya atas orderannya yang jauh hari sudah dipesan

“Hotel nipu, rugi grab, hingga bayar Grab sampai ratusan. Gara-gara mutar-mutar habis bahan bakar mobil,” bebernya dihadapan sejumlah media.

Saat dirinya tiba di lokasi untuk istirahat secara tiba-tiba pemilik alamat pesanan yang tercantum dalam aplikasinya ternyata fiktif

” Ampure nggieh, udah kerap terjadi mas, oknumnya pakai alamat alamat rumah warga guna meyakinkan orang saat pembelian secara on-line, padahal itu bukan, sebaiknya jangan mesen online mas” tuturnya

Hasil penelusuran jejak, sudah banyak korban atas modus tawaran menginap dan akomodasi Hotel dalam aplikasi Traveloka.

Untuk diketahui Traveloka merupakan sebuah perusahaan agen perjalanan berbasis daring dengan berbagai moda transportasi maupun akomodasi. Perusahaan ini berkantor pusat di Asia Tenggara.

 

Traveloka adalah platform travel terdepan se-Asia Tenggara, aplikasi ini menyediakan akses untuk komunitas agar bisa menemukan dan membeli berbagai jenis kebutuhannya sehari hari terutama jasa dan barang lainnya.

Informasi yang didapat, diduga aplikasi traveloka dimanfaatkan oknum untuk meraup keuntungan disaat moment dan event event dunia.

Hal tersebut dikatakan BMC Foundation Nukman, S.H., M.Si. pada media ini, Sabtu, (29/6)

 

” Ada pihak pihak atau oknum yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, nyolong uang orang dan bersembunyi di aplikasi recomended komunitas, saya minta kepolisian mengusut tuntas kasus penipuan yang merusak nama aplikasi traveloka ini,” tegasnya

 

Ia menambahkan banyak korban dari kegiatan ini dan berencana untuk melaporkan secara resmi ke Polda NTB.

 

” Ini kejahatan bukan delik aduan dan wajib dilaporkan oleh siapaoun yang telah dirugikan oleh oknum penjahat tak bertanggungjawab, datanya ada pada saya,” beber Mantan Aktifis 98 itu sabtu sore di Mataram.

 

Senada dengan Nukman, Salah seorang tokoh KSB yang enggan diberitakan namanya menyebutkan moment MXGP bisa saja disalahgunakan oleh siapa saja termasuk untuk kepentingan elit dan golongan,

” Saya rasa karena kita membiarkan pertumbuhan dan mengagungkan teori ekonomi dan seabrek teori teori seolah olah memberdayakan ummat padahal tidak,” terang tokoh tersebut.

Terlalu jauh ia menyarankan agar EO memperhatikan kearifan lokal NTB, terutama APH untuk menelusuri rekam jejak kejahatan di Bumi Gora secara massif, hal itu perlu mengingat NTB darurat segalanya

 

” Jangan sampai kita kembangkan pariwisata yang bernilai mudharatnya dan terus menipu komunitas, faktanya hari ini ada korban penipuan judulnya mau libat hiburan, khan itu fakta bukan fitnah,” pungkasnya.

 

 

 

Pewarta. MAG

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top