JejakNTB.com | Kesuksesan Tim U-10 SSB Persid tak terlepas dari keberhasilan dan tangan dingin Coach Chairulnas yang menjadi pembinanya, dibantu yang lainnya juga seperti Coach Ardi, Edison dan kawan kawan tim sepak bola usia dini asal Dena Kecamatan Madapangga ini mampu lolos ke babak semifinal dalam rangka HUT NTB ke- 64 yang digelar Bima United Academy Cup memperebutkan Piala bergilir Walikota Bima.
Tidak mudah meraih tiket semifinal dan final sebuah kompetisi karena banyak squad yang harus dihadapi satu demi satu tentunya dengan pengorbanan dan perjuangan serta bahkan keringat dan airmata serta tenaga extraordinary.
Kompetisi Bima United Academy Cup memperebutkan Piala bergilir Walikota Bima di penghujung tahun bukan kegiatan kecil tetapi adalah gawe besar yang sangat membutuhkan dukungan semua pihak.
Perlu diketahui SSB Persid KU 10 dinyatakan lolos semifinal dan final pada besok Rabu (27/12) dan di group D menjuarai group setelah imbang atas SSB Power Waworada. Sedangkan KU 12 gagal melaju karena dikunci Waki United melalui drama adu pinalti yang berlangsung seru dan meriah.
“Disiplin, kerja keras, usaha dan doa itulah kunci sukses dan untuk U-10 tetap semangat jangan menganggap remeh lawan karena perjalanan kita ini masih panjang kalaupun persoalan juara itu bagian dari ujian. Persoalan gagal dan tidaknya hari ini adalah bentuk sebuah proses,” kata Chairulnas sesaat setelah kemenangan melalui adu pinalti berhadapan dengan Bima United.
Harapan besar madadoho sebagai penyambung lidah pengurus pelatih dan seluruh jajaran lembaga bola persid bagi itadoho doum tua kalembo ade ketika warama dacaru ketika losa eli madadoho karena memang sama sama tegang nuntusi. Memang loasire bade satoi porsi masing masing
” Kalau sudah di lapangan, anaknya bukan anaknya para orang tua biologisnya lagi melainkan anak madadohota selaku pemilik turnament, lantas kalau sudah kembali ke rumah barulah menjadi anak ita doho kasota,”
” Kalau sudah berada di lapangan berarti anak didiknya kita bukan anaknya bapak ibu, sebaiknya itu yang perlu diketahui kalemboade dan kalau sudah masuk turnament anak madadoho mungkin bisa dimaklumi kalemboade na pai kombi na pirri kombi au nggahi madadoho di anamdee karena memang anak madadoho nawausira luu dei SSB dan kalau kembali ta itadoho dalam waktu tidak latihan maka itu sudah tanggungjawab ita doho dan nawausira mai turnamen tetap statusnya anak kita.,” tambahnya dalam bahasa bima dicampur bahasa indonesia.
Saran Coach Chairulnas bagi KU12 yang tidak berhasil masuk semifinal dan final kiranya tetap berlapang dada dan sabar,
“Lantas untuk U12 jangan berkecil hati namun tetaplah semangat dan KU 10 yang meraih tiket semifinal dan final jangan sombong jangan cepat berbangga anggaplah itu bonus dari Allah SWT dan marilah kita sama sama berkorban mari kita benahi ssb kalemboade serta mulai januari 2023 kedepan mari kita lebih professional lagi memberikan kontribusi untuk besarnya lembaga kita,” imbuh Coach Chairul.
Masih Chairul, dirinya berharap kepada squad SSB Persid agar lebih disiplin lagi berlatih untuk menyambut laga laga berikutnya.
“Adik adik selamat berjuang selamat bertanding, itulah bentuk tanggungjawabnya sekali lagi U12 good dan U10 lebih keras dan U13 lebih keras lagi dan kurangnya permainanmu bukan jelek kualitas main melainkan kurangnya latihan setiap saat sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.
Hingga dirilis yang kesekian, belum ada pihak yang bisa dikonfirmasi terkait. (Tim)