Foto. Para pendemo saat di depan kantor bupati lobar

JejakNTB.com |Sejumlah massa yang bergabung dalam lembaga swadaya masyarakat KASTA NTB melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Lombok Barat NTB, Jumat (22/12).

Sekitar 50 masa dengan membawa bendera dan spanduk berdiri depan pintu gerbang Kantor Bupati Lombok Barat.

Mereka menuntut Pemkab Lobar pecat Kepala Kepala Dinas Pariwisata, yang dinilai gagal mengelola pariwisata Senggigi dan sekitarnya, hal tersebut dibuktikan dengan sepanjang jalan menuju wilayah senggigi jika pada malam hari gelap, dan tidak beroperasinya lampu penerang jalan yang menuntun nyamannya pengendara dan pengguna jalan raya.

” Kami meminta bupati Lobar memecat kadis pariwisata yang tidak ada gunanya. Karena jalan sekitar sengigi tidak pernah aktif” lantangnya dalam orasi.

Selain Kadis Pariwisata, massa juga mendesak Bupati Lombok Barat memecat pula asisten 3 (tiga) karena massa menilai asisten 3 tersebut selama dua periode tidak memberikan konstribusi serta tidak ada hasil.

Dalam orasi tersebut, massa aksi menuntut sejauhmana kinerja Kepala Badan Lingkungan Hidup (DLH) Lombok Barat, mengingat selama ini, banyak tambang galian C yang tidak jelas ijin nya kok bisa beroperasi, serta penimbunan- penimbunan yang merupakan kepentingan pribadi diduga ilegal adanya.

” Kita lihat banyak galian C yang tidak ada ijin selalu diberikan operasi dan seolah-olah pihak terkait tidak (DLH) tidak tau, oleh sebab itu kami mohon Kadis LH di pecat,” ujar Mursidin selaku orator.

Para orasi juga menyebut bahwa, anggaran yang begitu banyak keluar ke dalam kantong-kantong licik para OPD Lombok barat ini. Tidak ada satupun pembangunan yang bisa di selesaikan secara baik dan benar.

” Bahkan banyak persoalan yang terjadi di desa – desa kecamatan tapi tidak ada yang bisa di selesaikan dengan tuntas. Dan ketika masyarakat memberikan saran masukan malah di anggap sebagai orang yang tidak tau terima kasih dan bersyukur . Tapi kenyataanya merekalah yang tidak ada kinerja selama ini,” urainya dalam orasi panjang

Hingga berita ini ditulis, tak satupun Pemerintah lombok barat yang punya good inisiatif menemui para pendemo.(**)