Bahasa Indonesia di Kalangan Generasi Milenial

Bahasa Indonesia di Kalangan Generasi Milenial

Oleh. 
-Ayu Andriani-
Mahasiswa Program Studi Pendidikan bahasa Inggris, UNW Mataram, 2024
Tugas Akhir Mata Kuliah Psycholinguistics
Dosen Pengampu Mata Kuliah: M. Rajabul Gufron, S.Pd., M.A.

 

ESSAY, JEJAKNTB.COM | Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa resmi Republik Indonesia. Bahasa ini menjadi alat komunikasi utama bagi masyarakat Indonesia dari berbagai suku dan budaya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan bahasa Indonesia di kalangan generasi milenial (yang lahir antara tahun 1980-2000) mengalami beberapa perubahan.

Salah satu perubahan tersebut disebabkan oleh pengaruh bahasa asing. Generasi milenial yang tumbuh di era globalisasi memiliki akses yang luas terhadap informasi dan budaya dari berbagai negara. Hal ini membuat mereka terpapar bahasa asing secara intens, baik melalui media sosial, film, musik, maupun pendidikan. Akibatnya, banyak generasi milenial yang lebih fasih berbahasa asing daripada bahasa Indonesia.
Selain itu, generasi milenial juga cenderung menggunakan code choices atau campur kode dalam berkomunikasi.

Campur kode merupakan perpaduan dari beberapa bahasa yang digunakan dalam suatu komunikasi tutur. Campur kode umumnya melibatkan penggunaan kosa kata yang tidak baku dan tidak sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia.

Penggunaan campur kode ini menyebabkan eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa persatuan menjadi semakin berkurang.

Di era digital seperti sekarang ini, generasi milenial cukup memberikan pengaruh terhadap eksistensi penggunaan Bahasa Indonesia. Di kalangan generasi milenial sendiri, penggunaan bahasa indonesia dapat dilihat dari berbagai macam corak atau karakteristik, seperti gaya bicara santai, penggunaan emoji dan emotikon, singkatan dan akronim, perpaduan dengan bahasa inggris, dan lain sebagainya.

Generasi milenial cenderung menggunakan gaya bicara santai atau bahasa gaul dalam percakapan sehari-hari. Ini mencakup penggunaan singkatan, kata-kata baru, dan frasa yang mungkin tidak ditemukan dalam kamus resmi. Dalam komunikasi digital, generasi milenial sering menggunakan emoji dan emotikon untuk menyampaikan perasaan dan ekspresi. Hal ini dapat memperkaya komunikasi tekstual dan mengekspresikan nuansa emosional yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Generasi milenial sering menggunakan singkatan dan akronim untuk memperpendek kata atau frasa, terutama dalam pesan singkat atau media sosial. Contoh singkatan populer termasuk “gtg” (got to go), “lol” (laugh out loud), dan sebagainya. Karena paparan yang tinggi terhadap budaya pop Barat, terutama melalui film, musik, dan internet, generasi milenial di Indonesia juga sering memasukkan kata-kata atau frasa dalam Bahasa Inggris ke dalam percakapan mereka. Generasi milenial cenderung aktif dalam menyuarakan pendapat mereka terkait isu-isu sosial melalui media sosial.

Mereka menggunakan Bahasa Indonesia dengan kreatif untuk menyebarkan pesan dan membangun kesadaran.
Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan generasi milenial mengalami beberapa perubahan, baik dalam gaya bicara, penggunaan emoji dan emotikon, singkatan dan akronim, maupun perpaduan dengan bahasa asing. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pengaruh bahasa asing, era digital, dan gaya hidup generasi milenial. Perubahan-perubahan tersebut dapat berdampak positif dan negatif terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Di satu sisi, perubahan-perubahan tersebut dapat membuat bahasa Indonesia menjadi lebih dinamis dan inovatif. Di sisi lain, perubahan-perubahan tersebut juga dapat menyebabkan bahasa Indonesia semakin tergeser oleh bahasa asing.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga agar bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa yang hidup dan berkembang di kalangan generasi milenial, yakni dengan memberikan edukasi kepada generasi milenial tentang pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa.

 

*Penulis merupakan Mahasiswa Program Studi Pendidikan bahasa Inggris, UNW Mataram, 2024

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top