Upacara Adat Hanta Ua Pua Berlangsung Khidmat, Ini Pesan Ketua Majelis Adat Kesultanan Bima

JejakNTB.com | Kabupaten Bima sebagai daerah progressif akan kultur dan sejarah unik yang terletak ujung timur Pulau Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat telah berusia 378 tahun tepatnya 5 Juli 2023 lalu, bahkan tercatat di MURI sebagai seremonial komunitas yang terbanyak dan terbesar sepanjang sejarah NTB. Tibalah saatnya menggelar proses adat yang syarat dengan nilai-nilai budaya dan religiusitas Majelis Adat Kesultanan Bima bersama Keluarga Besar Istana Sultan Bima sukses menggelar acara atau upacara Adat Hanta Ua Pua yang telah sukses dilaksanakan sejak 27 – 29 Oktober 2023 bertempat di Museum ASI Mbojo sebagai demarkasi Majelis Adat Kesultanan Bima.

Selama 378 tahun Bima survive telah banyak meninggalkan catatan catatan historical of science tentang cara belajar kearifan dan Kebimaan yang menjadi literatur sejarah peradaban bangsa Indonesia. Acara Adat Hanta Ua Pua yang telah digelar selama 3 hari di halaman eks Istana Kesultanan Bima tersebut turut dihadiri sejumlah tamu undangan penting termasuk dari seluruh kerajaan nusantara yang diundang khususnya warga Kabupaten Bima.

Sebelumnya Jenateke Kesultanan Bima, Muhammad Putera Ferriyandi, S.IP., M.IP dalam arahannya yang disiarkan melalui fanpage bersponsor dan berdurasi sekitar 5 menit telah mengajak dan mengundang secara daring maupun luring dengan mengirimkan sejumlah undangan.

Dalam akun pribadinya bernama Muhammad Putera Ferriyandi dia mengajak,

“Saya mengajak seluruh masyarakat nusantara khususnya masyarakat Kota dan Kabupaten Bima untuk bersama sama menghadiri rangkaian acara adat Hanta Ua Pua yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 sampai dengan 29 oktober 2023 di istana Kesultanan Bima mari bersama sama menjaga dan melestarikan tradisi adat hanta ua pua sebagai syiar dalam menyebarkan Islam,” ucapnya dalam sebuah video berdurasi lebih kurang lima menit.

Pantauan media, acara tersebut berlangsung meriah dan diisi dengan berbagai kegiatan yang sangat positif diantaranya, Refleksi dan kilas balik sejarah Bima yang disampaikan Ketua Majelis Adat Kesultanan Bima, Hj.Ferra Amelia, S.E., MM dan rangkaian kegiatan seni budaya bernuansa Islami maupun kultur Kebimaan,

” Mari jaga lestarikan adat dan budaya yang menjadi warisan leluhur sebagai ihtiar bersama peduli peradaban yang akan kita wariskan kepada anak cucu generasi kita agar mereka tidak melupakan sejarah,” ungkap Ketua Majelis dalam arahannya dihadapan ribuan undangan yang hadir memadati pelataran dan halaman ASI Mbojo.

Acara diawali dengan tarian wura bongi monca dan diringi khas Buja Kadanda serta dimeriahkan dengan atraksi atraksi lainnya yang turut memukau para hadirin dan undangan.

Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Kabupaten Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri SE., M.IP , Pj. Walikota Bima H Muhammad Rum, ST., MT, serta sejumlah tamu penting lainnya termasuk semua satker dan OPD Pemkab Bima hadir dan menyemarakkan suasana maupun Camat dan Kepala Desa di 191 Desa serta 18 Camat se Kabupaten Bima.

Upacara Adat Hanta Ua Pua merupakan rutinitas entitas Kabupaten dan Kota Bima dalam menjaga dan merawat keluhuran value of historical science of Bimanese yang menuntun ke syiar dan peradaban Islam.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top