SUMBAWA, JEJAKNTB | Ada yang unik dari acara peluncuran rute penerbangan Sumbawa – Denpasar yang digelar pihak Maskapai penerbangan Lion Air, Jumat (21/6/2024), siswi SDN 14 Sumbawa didapuk pihak Maskapai Lion Air sebagai tim penari penyambutan acara.
Sejumlah siswi tersebut begitu mahir menggerakkan tubuhnya membawakan sebuah tarian khas budaya Sumbawa yang bernama Tari Parangan.
Tarian tersebut merupakan tari kreasi khas yang dimodifikasi tidak melankolis akan tetapi performanya lemah lembut sesuai momen.
” Alhamdulillah siswi kami dipercaya untuk tampil dan bisa mewakili, ini sebuah penghargaan, terimakasih kami sampaikan ke pihak-pihak terkait,” ucap Asminingsih, S.Pd., Jumat sore saat ditemui media di rumahnya.
Dijelaskan Bu Mini begitulah dia karib disapa bahwa ditunjukkan tarian Parangan itu penuh makna, ” itu syarat makna pak wartawan dan artinya menggantungkan cita cita,” jelasnya
Rata-rata siswi penari itu masih kecil dan dalam usia bermain namun menurutnya dengan mengajukan tarian itu akan menginspirasi anak didiknya supaya menggantungkan cita-cita nya setinggi langit dan jangan takut untuk bermimpi.
“Rata rata anak didik saya masih usia bermain tapi mereka punya mimpi besar dibenaknya untuk menjadi pilot sehingga kami mengusung tarian inilah yang tepat berdasarkan momentum,” pungkasnya.
Ditunjuknya pihak SDN 14 Sumbawa sebagai tim budaya dalam acara launching tersebut ditanggapi pula Korwil Pendidikan, Mustakim, S.Pd.,M.Pd
” Iya benar, Launching perdana penerbangan Wings air Sumbawa-Denpasar mulai hari ini,jadi menarik karena ada keterlibatan Sekolah SDN 14 dengan Kepala Sekolah ibu Asminingsih,S.Pd. bersama Ibu guru dan penari penyambutan dari siswa/siswi SDN 14 Sumbawa, ” ungkapnya
Mustakim mengemukakan dipilihnya sekolah tersebut bukan karena subyektivitasnya melainkan sekolah yang diasuh Bu Mini punya kecenderungan budaya yang signifikan terbangun dan kreatif menginovasi karya dan praktik baik di sekolah,
” SDN 14 Sumbawa punya kearifan lokal begitu pula dengan sekolah lainnya,” pungkasnya.
Pewarta. ISS
Editor. Nukman
