Viral! Oknum Kasek di Kabupaten Bima Tega Lukai Gurunya Gegara Ini

JejakNTB. com |Idealnya Kepala Sekolah itu Manager  sebuah satker yang seharusnya menjadi panutan bagi pendidik dan peserta didik namun tidak bagi seorang HR (56) hanya karena soal sepele dan merasa tersinggung oknum ASN yang merangkap Ketua KKG ini melakukan suatu tindak pidana di sekolah yang diampunya.  Oknum Kepala Sekolah (Kasek) di Madapangga Kabupaten Bima HR  kini berhadapan dengan hukum setelah resmi dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan penganiayaan atas diri seorang guru bernama Rosdiana (50) asal Desa Mpuri Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Buntut dari perbuatan HR yang tega melukai guru tersebut memicu reaksi keluarga korban hingga menyegel sekolah di Jalan Lintas Tonda Campa. Akibat perbuatan HR korban Rosdiana mengalami luka memar yang dikuatkan hasil visum et repertum yang dilakukan petugas PKM setempat.

Setelah mendapat perlakuan kasar dari ASN HR, korban Rosdiana resmi melaporkan kasus penganiayaan tersebut pada aparat kepolisian polsek setempat dalam rentang jam KBM untuk disikapi secara hukum karena kejadiannya sudah berkali – kali.

 

Kronologis Kejadian

Seorang guru SD Inpres Tonda, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rosdiana (50) diduga dilempar kursi dan piring oleh kepala sekolah, Haerul. Tak terima atas perlakuan kepsek itu, anak korban menyegel sekolah.
“Kejadian ibu saya dilempar kursi kayu dan piring kaca oleh kepsek di sekolah, siang tadi,” ungkap anak Rosdiana, Fanis Ramadhani kepada jejakntb, Senin (19/2/2024).

Fanis mengatakan aksi penganiayaan itu bermula saat Rosdiana beserta guru lain dengan duduk bersama Haerul. Kepsek itu tiba-tiba meledek ibunya karena tak bisa menginput nilai rapor siswa ke laptop.

Merasa diledek, Rosdiana lantas menjawab bahwa nilai rapor sudah diinput dengan bantuan operator sekolah. Namun kepsek juga mengaku telah menyuruh orang dari luar sekolah untuk menginput semua nilai.

“Ngapain harus suruh orang luar, sementara di sekolah ada operator,” kata Fanis mengutip dari pengakuan ibunya.

Mendengar jawaban ibunya itu, menurut Fanis, Haerul tiba-tiba melempar ibunya dengan kursi kayu. Lemparan itu tepat mengenai kaki ibunya.

“Kepsek kembali melempar dengan menggunakan piring kaca dan mengenai tangan ibu saya,” kata Fanis.

Akibat terkena lemparan, ibunya langsung menangis histeris. Tangisan karena tak kuat menahan rasa sakit itu, didengar oleh adik korban bernama Bunyamin yang kebetulan sedang bekerja di dekat sekolah.

“Adik ibu saya datang ke sekolah, sementara kepsek langsung pergi,” ujarnya.

“Kasusnya juga telah dilaporkan ke Polsek Madapangga,” imbuhnya.

Selain melapor ke polisi, dugaan penganiayaan itu juga berbuntut penyegelan. Fanis mengungkapkan kakaknya langsung menyegel ruang guru, perpustakaan, dan ruang kepsek dengan kayu.

“Sudah disegel. Kakak saya menuntut agar kepsek dipecat,” ujar Fanis.

Kapolsek Madapangga Ipda Kader membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan, dugaan penganiayaan yang dilakukan kepsek terhadap guru SD Inpres Tonda telah dilaporkan ke polsek.

“Iya benar. Sudah dilaporkan tadi siang. Kami periksa dulu saksi-saksi,” imbuh Kader.

Kepsek SD Inpres Tonda, Haerul, belum memberikan tanggapan soal masalah ini.

Selain melapor ke polisi, dugaan penganiayaan itu juga berbuntut penyegelan. Fanis mengungkapkan kakaknya langsung menyegel ruang guru, perpustakaan, dan ruang kepsek dengan kayu.

“Sudah disegel. Kakak saya menuntut agar kepsek dipecat,” ujar Fanis.

Kapolsek Madapangga Ipda Kader membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan, dugaan penganiayaan yang dilakukan kepsek terhadap guru SD Inpres Tonda telah dilaporkan ke polsek.

“Iya benar. Sudah dilaporkan tadi siang. Kami periksa dulu saksi-saksi,” imbuh Kader.

Kepsek SD Inpres Tonda, Haerul, belum memberikan tanggapan soal masalah ini.

 

Sekolah Disegel Anak dan Keluarga Korban

Sekolah SDN Inpres Tonda pun tak luput dari aksi penyegelan keluarga korban yang merasa sakit hati orang tuanya disiksa Oknum HR yang merangkap sebagai Ketua KKG Guru Se Madapangga.

HR merupakan Kepsek dua periode dan masih punya hubungan keluarga dengan Kadisdikbudpora Kabupaten Bima yang menjabat saat ini.

(*)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top