Tinggalkan Dua Jabatan Besar Dipundaknya, Aji Rum Nyatakan Siap Bertarung di Pilkada Kota Bima

H Mohammad Rum, ST., MT, Memegang Surat Pengajuan mengundurkan diri sebagai Pj Walikota maupun Kepala Dinas PUPR Provinsi demi menjaga Marwah dan khittah Pilkada mendatang (FOTO.ISTIMEWA)

 

 

 

KOTA BIMA, JEJAKNTB | Keputusan H Moh Rum, S.T., M.T. untuk mengundurkan diri sebagai Penjabat (PJ) Walikota Bima dan Kepala Dinas PUPR Provinsi Nusa Tenggara Barat terkini merupakan keputusan tegas cerdas dan berani serta kejadian pertama di Nusa Tenggara Barat bahkan di Indonesia.

Sikap tegas yang diambil H Mohammad Rum ST MT sebagai komitmen tinggi  dan memiliki  kwalitas moralitas yang tidak dimiliki figur lain. HM Rum dengan tegas saat ditemui Rabu pagi ini semua katanya tidak lain dan tidak bukan hanya untuk membangun Kotanya dan tidak hanya sekedar penggembira dalam kontestasi Pilkada Kota Bima 27 November mendatang.

Penentuan Sikap ini memberikan entry point bagi  H Moh Rum, bahkan pelajaran penting bagi seluruh pejabat ASN SE Indonesia betapa pentingnya arti sebuah nilai integritas totalitas tentang bagaimana seorang Pejabat ASN harus bersikap dalam menghadapi suksesi kepemimpinan nasional dan daerah serta menjauhkan diri dari sifat sikap ajimumpung.

Mengacu pada aturan yang berlaku, pejabat ASN yang ingin maju dalam Pilkada wajib mengundurkan diri dari jabatannya berdasarkan Surat edaran Mendagri, itu harus dilakukan selambat-lambatnya 40 hari sebelum pendaftaran Calon Kepala Daerah. Hal ini untuk memastikan bahwa pejabat tersebut tidak menggunakan jabatan publiknya untuk kepentingan politik pribadi.

” Saya tidak hanya melepaskan jabatan penjabat (PJ) Walikota saja melainkan juga sebagai Kepala Dinas PUPR Provinsi Nusa Tenggara Barat,” Ucap H Moh Rum di kediamannya Rabu pagi saat menerima kehadiran Media JejakNTB sebelum bertolak ke Bandara SMS Bima untuk menghadiri Undangan Ketua Gerindra NTB.

Ketegasan sikapnya itu menuai simpati berbagai pihak bahkan tak sedikit memuji langkah pejabat ASN dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat ini.

” Untuk mengikuti kontestasi pilkada Kota Bima secara resmi sudah saya lepaskan kedua jabatan saya, karena apa? Karena saya ingin membangun Kota Bima ini,” ucap HMR saat ditemui di pendoponya Rabu (17/7) sebelum bertolak ke Bandara.

HMR bertekad untuk pengabdian terbaik sehingga rela menanggalkan seluruh jabatannya murni moral force dan ingin mengabdi bagi tanah kelahirannya.

“Saya meyakini dan punya optimisme dalam diri ini punya kemampuan untuk membangun karena selama ini Kota Bima masih yaaach jalan di tempat laah, tidak ada progressnya,” ucap Mantan Kadis PUPR Provinsi Nusa Tenggara Barat ini pada JejakNTB

Dengan modal utama  pernah menduduki beberapa kepala OPD skala provinsi menjadikan beliau (HMR.red) unggul menjadi kader birokrasi unggul berprestasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)

Sebenarnya keberadaan H Moh Rum sebagai Penjabat Walikota dan Kadis PUPR Provinsi Nusa Tenggara Barat lumayan lama namun karena desakan masyarakat Kota Bima yang begitu luas dan massif kepada HMR menjadikan ini semacam motivasi dan dorongan untuk tampil.

” Iya betul, memang masyarakat minta saya untuk itu lalu masyarakat membentuk tim-tim atas inisiatif diri mereka, lalu simpul, relawan bahkan pejuang pejuang tangguh di seluruh tempat yang ada di Kota Bima,” ujarnya

Kiprah H Moh Rum sudah tidak diragukan masyarakat Bima, catatan redaksi jejak melihat profil dan piguritas HMR sangat dipercaya masyarakat pulau lombok saat beliau menjadi ASN dan pejabat di propensi.

Jejakrekam H Moh Rum belum ada cacat cela, masih berintegritas, harum namanya dan sangat jauh dari perbuatan perbuatan tercoreng yang menodai nama baik keluarga maupun entitas Kebimaan.

Pantauan media, di setiap Kelurahan ada Tim H Moh Rum yang telah dibentuk dan terbentuk secara kesadaran komprehensif tanpa instruksi komando tetapi sudah mengambil inisiatif lebih awal.

Mulai Kelurahan Dara, hingga Jatiwangi dan Matakando serta Lelamase bahkan lainnya mengaku simpatik dan antusias dengan tokoh Bima H Mohammad Rum

Salah seorang aktivis, Imam Barnadid pada media mengaku bangga dan salut dengan kepemimpinan H Moh Rum selama menjabat OPD di provinsi NTB

” Selaku aktivis saya tahu betul karakteristik ayahanda HMR sebagai pejabat ASN yang sangat teruji di tingkat provinsi,” akunya

Selama menjabat Kepala Dinas PUPR Provinsi menurut Imam Barnadid belum pernah ada nama HMR yang dipanggil Polda bahkan Polres apalagi KPK,

” Beliau HMR ini bang, teladan dan tokoh panutan bagi paguyuban kita di Mataram sehingga dijadikan role of model tipikal bersih bersahaja dan belum ada cacat celanya,” ungkap Imam

Senada dengan Imam, Syahrul warga Labuapi Kabupaten Lombok Barat asal Bima mengakui figuritas HMR sudah sangat tepat untuk Kota Bima Bima lima bahkan sepuluh tahun kedepan.

” Sosok panutan, masih steril beliaunya dan punya visi  gagasan serta konsep yang jelas dalam memajukan karena progres HMR saat menjadi kadis disini nyata sebab sudah terbukti di Provinsi,” tandas Syahrul yang juga Dosen salah satu PTS di Mataram

Direktur Masyarakat Madani Doktor Ibrahim Abdullah selaku yang tertua di Mataram pun bernada sama dengan adik-adik aktifis maupun pegiat terkait majunya HMR di pilkada Kota Bima 27 November mendatang.

” Kami sangat mendukung dan akan mendoakan agar beliau HMR benar benar maju sebagai bakal calon walikota Bima mengingat di Bima saat ini tengah mengalami krisis kepemimpinan maupun krisis kepercayaan akan figur dan profil bakal calon karena Kota Bima dalam pusaran korupsi bahkan walikotanya ditahan KPK,” ucap Dr H Ibrahim melalui ponselnya yang diterima redaksi.

Saat ini kondisi Kota Bima sangat tertinggal meski sebelumnya diisi dan dikendalikan sejumlah putra daerahnya namun tak satupun yang patut dibanggakan.

” Mudahan dengan majunya H Moh Rum ini bisa membawa Kota Bima menjadi Kota Baru yang lebih progresif, visioner dan sangat maju sejajar dengan kota lainnya di Indonesia,” pungkasnya. (Nkm)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top