Survey LANSKAP Mengejutkan, Haji Sahril Pepet Haji Mo, Ungguli Haji Jarot dan Hj Novi

JejakNTB.com, SUMBAWA| Lembaga Analisis dan Studi Kebijakan Publik (LANSKAP) baru saja menyelesaikan hasil survei elektabilitas untuk figur yang muncul dan bakal menjadi kontestan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, November 2024 mendatang. Hasil survey ini cukup menarik. Sebab ada figur pendatang baru, namun mampu mengungguli dua figur lama dan populer di tengah masyarakat.

Ketua LANSKAP, Ardiyansyah, S.IP, M.Si kepada JejakNTB.com Jumat (31/5) malam ini, menyebutkan bahwa survey dilakukan pada periode 20–26 Mei 2024, dengan pertanyaan terbuka top op mind. Dari survey ini, terungkap nama Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah berada di peringkat pertama untuk tingkat elektabilitas sebagai calon Bupati Sumbawa.

“Ketika kita tanya, siapa figur yang akan ibu bapak pilih jika hari ini diadakan pemilihan Bupati Sumbawa, untuk single candidate, secara spontan menunjukkan elektabilitas Bupati Sumbawa Haji Mahmud Abdullah (Haji Mo) masih berada di peringkat pertama sebagai calon Bupati Sumbawa, yakni mencapai 13,3 persen,” kata Ardiyansyah yang juga Dosen Ilmu Politik Universitas Samawa (UNSA) ini.

Dari survey ini juga, ungkap Bang Ar—sapaan singkatnya, memberikan kejutan karena muncul nama baru yang berada di peringkat kedua yakni H. Sahril S.Pd., M.Pd, Kepala Dinas Arpusda Sumbawa. Figur yang baru saja direkomendasikan PDI Perjuangan ini mencapai tingkat elektabilitas 10,9 persen, mampu mengungguli Ir. H. Syarafuddin Jarot MP dengan 10,4 persen dan Hj. Dewi Noviany S.Pd., M.Pd dengan capaian 10,2 persen.

Kemudian di lapis kedua atau Calon Wakil Bupati, hasil survey menunjukkan Abdul Rafiq SH, meraih tingkat elektabilitas tertinggi dengan 5,8 persen. Rafiq yang juga Ketua DPRD Sumbawa ini disusul Sudirman 5,5 persen, Lalu Budi Suryata 5,1 persen dan Mohammad Ansori 5,1 persen, Burhanuddin Jafar Salam 3,4 persen, Talifuddin 3,3 persen dan Ahmad Fachri 1,6 persen serta nama-nama lain 1,4 persen. Kemudian tidak jawab/rahasia 3,1 persen dan sisanya belum ada pilihan sebesar 20,9 persen.

Terkait hasil survei LANSKAP, diakui Bang Ar, menunjukkan peningkatan trend elektabilitas Haji Sahril dalam posisi bakal calon Bupati Sumbawa. Hal ini dikarenakan ada element of surprise dan efek kejut yang dilakukan oleh PDIP dalam penentuan Haji Sahril sebagai bakal calon Bupati Sumbawa. Sehingga terjadi migrasi pemilih tradisional PDIP yang awalnya solid mendukung Abdul Rafiq, pindah mendukung Haji Sahril sebagai bakal calon yang kemungkinan bakal diusung oleh PDIP pada Pilkada tahun 2024.

“Jika kita melihat tren elektabilitas masing-masing bakal calon Bupati Sumbawa, temuan survei menunjukkan bahwa pergerakan elektabilitas calon, cenderung melambat atau kurang berkembang. Sejauh ini belum ada bakal calon yang memiliki elektabilitas di atas 40 persen, sehingga kecendrungan yang terlihat saat ini pertaruhan suaranya akan sangat sengit dan kompetitif,” bebernya

Sementara keunggulan elektabilitas Haji Mo dengan pasangan yang lain masih dalam margin of error, belum dominan sehingga selisih antar kandidat kadang beririsan. Kendati demikian, Bang Ar menilai peta tersebut masih sangat mungkin berubah. Perubahan bisa terjadi tergantung peristiwa politik, isu-isu politik yang in dan hot bagi publik terutama yang berhubungan langsung dengan figur para kandidat calon.

“Entah bagaimana dinamika politik ke depan, pada satu sisi masih diliputi serba ketidakpastian. Belum sepenuhnya tuntas. Banyak hal-hal yang belum selesai. Mulai poros koalisi hingga pasangan calon bupati maupun wakil bupati. Masih serba dinamis dan mengandung sejuta misteri yang tak bisa ditafsir dengan mudah,” imbuhnya.

Pada sisi lainnya, sambungnya, masing-masing bakal Cabup/Cawabup dan timses sudah harus kerja keras meningkatkan elektabilitas mereka. “Survei ini kami lakukan periode 20 sampai dengan 26 Mei 2024 terhadap 412 responden secara tatap muka. Populasi survei masyarakat yang sudah memiliki hak pilih. Pemilihan sampel dilakukan melalui Pengambilan sampel acak sederhana, suatu teknik di mana setiap item dalam populasi mempunyai peluang dan kemungkinan yang sama untuk dipilih. Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka oleh pewawancara. Margin of eror 3,5 persen, dengan tingkat kepercayaan di atas 95 persen,” pungkasnya. (ISs)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top