Si Gutek “Meresahkan” Sejumlah Guru di Kabupaten Sumbawa

SUMBAWA, JEJAKNTB|Sejumlah ASN guru di Kabupaten Sumbawa mengeluhkan adanya aplikasi baru yang bertujuan untuk mendisiplinkan pegawai, aplikasi tersebut bernama “Si Gutek” hasil karya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang baru di on namun belum layak karena belum diluncurkan, niat implementasi tersebut baik hanya saja gurunya mengeluh dengan cara kerja aplikasi yang menurut mereka sangat jelek dan bisa berakibat fatal buat nasib dan masa depannya.

Si Gutek ini semacam absensi online di beberapa satker dan OPD yang sudah saat ini bahkan sedang berproses diterapkan hampir di semua daerah, di Pulau Lombok sudah berjalan namun dengan nama yang berbeda bahkan di Kabupaten Dompu, Bima dan Kabupaten lain di Pulau Sumbawa dalam proses.

Informasi dihimpun media JejakNTB aplikasi tersebut belum dilaunching dan dirilis resmi secara kelembagaan buktinya inovasi dan kreatifitas anak bangsa sejatinya diluncurkan dan diapresiasi secara kolaboratif bukan langsung dijalankan mengingat server provider maupun sumberdaya dukung lain yang perlu dipikirkan

 

https://sigutek.sumbawakab.go.id/index.php/Auth

Ini link aplikasi yang meresahkan itu

 

Salah seorang guru SD di salah satu sekolah Negeri di Kabupaten Sumbawa yang enggan dikorankan namanya pada media ini, Kamis 11 Juli 2024 mengungkapkan,

“Tujuan aplikasi Si Gutek untuk disiplin kan pegawai khusus untuk guru. Terdeteksi lokasi guru. Guru harus absen di sekolah. Saat absen, ada guru datang sebelum jam 7 tapi karna lelet aplikasinya, jadi terdeteksi guru datang lewat dari jam 7 pagi atau terkesan guru malas datang mengajar sekolah padahal guru- guru sudah ada di sekolah sblum jam 7. Dan saat pulang jam 3 sore  kadang kadang jam 3 lewat krna lelet seharusnya pulang atau absen jam 2. Bagaimana ini?,” tulisnya melalui WhatsApp redaksi JejakNTB

Ketidaksinkronan itu bisa berdampak tidak baik pada tenaga pendidik bahkan merugikan profesinya karena kehadiran dan disiplin itu hal utama yang dinilai dalam kepegawaian.

” Kesannya belum siap dan perlu dimagangkan implementasi nya,” ucapnya.

Ia menambahkan aplikasi tersebut sebaiknya ditinjau ulang jangan dulu dipakai untuk menghindari hal tidak diinginkan,

“Gutek ini Produk lokal. Sbnrnya apa tujuan Si Gutek ini. Klo hny mendisiplinkan pegawai itu bagus. Tapi, jika aplikasi tdk baik diupgrade atau masih jelek justru membingungkan saat absen dan tdk bisa terbaca sesuai fakta lapangan., tambahnya

“Tapi perbaiki dulu itu aplikasi atau apanya. Agar sesuai fakta. Kesan kita malas. Terdeteksi jam 10 jam 11 dtg sekolah. Jam 8 krna lelet aplikasi itu,” katanya

“Pemerintah Kabupaten Sumbawa tidak salah, krna tujuannya utk disiplin pegawai. Tapi, pada kenyataannya aplikasi Si Gutek punya sisi negatif juga selain dampak positif. Dampak positif nya yaitu saat absensi, guru harus berada di lokasi sekolah krna sistemnya dirancang sedemikian rupa sehingga lokasi guru dapat terdeteksi. sedangkan dampak negatifnya yaitu aplikasi lemot sehingga tidak sesuai fakta lapangan waktu datang dan pulang guru-guru,” tulisnya lagi.

Selain guru otokritik datang dari rekan rekan pengawas sekolah binaan bahkan ramai di grup grup edukasi yang berisi guru dan pengawas sekolah bahkan didalamnya ada komentar salah satu kasi kurikulum

Pelaksana tugas (PLT) Kadis Drs Irawan Subekti MPd yang dikonfirmasi redaksi lewat telepon Kamis pagi mengatakan dirinya saat ini belum bisa menjawab pertanyaan Media soal tersebut,

” Saya mewakili Bupati Sumbawa untuk menyampaikan arahan dan sepatah dua di SMKN 1 Sumbawa Besar, nanti kita ketemu di kantor,” pungkasnya.(Nkm)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top