Sekdis Dikbud Sumbawa Ingatkan Sekolah Untuk Tidak Membebani Siswa dengan Seragam

SUMBAWA BESAR, JEJAKNTB | Menanggapi curhatan para wali murid terkait pungutan seragam dalam pelaksanaan MPLS dan PPDB peserta didik 2024 ditanggapi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, Suharli, dihadapan media Rabu (17/7) Mantan Aktifis Panjat Tebing  ini menanggapi serius.

“Bahwa PPDB sesuai permendikbud 1 tahun 2021 menegaskan tidak boleh ada pemungutan satu rupiahpun tetapi kemudian atas kerjasama  dan kebersamaan bagaimana agar anak anak dan para orang tuanya mendapatkan seragam karena tadi mungkin dia beli diluar beda kwalitas tidak ada kesamaan posisi dan sebagainya maka ada inisiatif sekolah untuk mengadakan tetapi konteksnya sekali lagi saya tegaskan bukan untuk bisnis tetapi memfasilitasi generasi kita agar dia punya seragam tetapi bila ada sekolah yang terlalu jauh maka wajar ditegur

Dirinya tidak segan menindak unit kerja atau sekolah serta guru yang menjadikan pakaian seragam sebagai ajang bisnis,

“Jika ada saya akan tindak tegas karena itu sudah terlalu jauh dan bertindak diluar regulasi,” ucap Sudarli.

Sudarli memgingatkan hal tersebut karena sangat sensitif bagi dunia pendidikan khusunya tingkat dasar dan menengah,

“Kami akan memperkuat melalui surat menyampaikan tidak hanya secara lisan agar ada pegangan ranah hukumnya bahwa kita tidak toleran dengan hal hal yang berlawanan, oknum wajib ditindak akan tetapi perlu diingat jika di sekolah itu ada Koperasi dsbnya itu maksudnya memfasilitasi saja bukan ajang bisnis,” ingat Darli

Memfasilitasi tersebut menurutnya tidak masalah sepanjang hal tersebut bermanfaat buat peserta didik.

” jika hal itu bermanfaat atas dasar kebersamaan, gotong-royong silakan asal jangan ada paksaan, seumpama ada anak yang tidak mampu bayar sekali kostum, yaa suruh cicil to” tegasnya.

Itu semua menurut jebolan Unram ini hanya memudahkan pelayanan publik agar akses dan kebijakan berjalan sesuai mestinya.

“Itulah proses memberikan akses untuk memeratakan, jangan sampai ada anak gak mau sekolah gara-gara kostum, ini kita akan benahi serta menyurati semua sekolab sekolah untuk tidak membebani siswa atau peaerta didik dengan pembelian kostum,” tukasnya.

Suharli menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikannya masukan, kritik serta saran.

“Saran dan kritik sangat saya harapkan untuk menguatkan kapasitas pendidikan dalam mencerdaskan tana dan tau samawa kami sangat memerlukan masukan konstruktif sehingga kedepannya dunia pendidikan kita maju,” pungkasnya. (Nkm/ISS)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top