Sejumlah petani keluhkan sumur bor yang digali pemdes Dena

JejakNTB.com | Selain soal jalan tani yang amburadul dan rusak, petani juga mengeluhkan manajemen irigasi di So Tolo Dena yang sangat amburadul dimana dam nya jebol tidak diperbaiki dan diperparah lagi hasil penggalian titik bor yang gagal dilakukan oleh pemerintah setempat dengan menggunakan dana desa tapi tidak sukses mensejahterakan para petaninya. Hal itu menjadi keluhan sejumlah petani  di Desa Dena Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima.

Salah satunya yang mengakui hal tersebut adalah Muchlis Yakub (40) warga Dena. Dia melihat ada sejumlah persoalan terkait yang dihadapi petani saat ini salah satunya soal jalan tani, soal dam (Raba.RED) yang sudah rusak namun tidak diperbaiki serta sejumlah titik bor air yang tidak bisa berfungsi dan dimanfaatkan untuk irigasi dan pengairan.

” saat ini kita memasuki musim tanam MH2 yang rentan konflik soal air dan kebutuhan pengairan. Di musim ini akan jarang turun hujan dan petani kita akan menghadapi segala kesulitan terutama air untuk irigasi sawahnya sehabis bercocok tanam,”ucap Muchlis pada jejakntb, beberapa waktu lalu

Muchlis juga heran kenapa sejumlah titik mata air bor so tolo dena tidak bisa mengeluarkan air padahal menggunakan anggaran

” kok bisa air tidak keluar padahal sudah didanai dan ditalangi dengan anggaran yang cukup sekitar 20 jutaan per paketnya. Kalau tidak bisa menarik air kita sama sama.cari solusi jangan sampai jejak bor dibiarkan begitu saja tanpa digubris, siapa tau dengan menambah galian atau pipa kemungkinan bisa berhasil.

Selain itu Muchlis sangat mengharapkan kepada para pihak yang dipercaya oleh pemdes guna melakukan aktifitad tsb agar amanah dan bisa dipercaya sebab menyangkut hajat hidup petani

” hal pertama yang harus dipastikan adalah menjamin bahwa dititik yang akan dilakukan pengeboran memastikan bahwa debit air dan matanya besar, itu dulu yang dipastikan. Bukan langsung mengebor, ungkapnya

Ketersediaan air jelang MH2 sangat menentukan dan menghindari gagal panen

” jangan sampai kita gagal panen hanya gegara ini dan fungsikan kembali air giliran sebagaimana saat kades sebelumnya biasa menerapkan selain itu saluran yang harus ditata,”pintanya.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top