Oleh | RED
Editor | Elshabir
JEJAK.COM,-Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTB bersama pengurus TP PKK NTB serta pengurus Bhayangkari Cabang Polresta Mataram melakukan anjangsana sekaligus menyalurkan bantuan kepada warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Mataram.
Kepala Bidang Kualitas Hidup dan Perempuan DP3AP2KB Provinsi NTB, Dra. Nunung Triningsih menjelaskan, kegiatan anjangsana ini dalam rangka untuk memperingati Hari Ibu ke-93 yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2021. Sekaligus memberikan bantuan kepada ibu-ibu warga binaan seperti bantuan masker, daster, sarung dan berbagai kebutuhan perempuan.
“Alhamdulillah kami bersama pengurus Bhayangkari Polresta dan TP PKK NTB bisa bertemu dengan ibu-ibu semua. Semoga ibu-ibu tetap sehat dan selalu semangat menjalani hari-harinya,” ungkapnya saat bertemu puluhan warga binaan Lapas Mataram. Sabtu (18/12/21).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bhayangkari Cabang Polresta Mataram, dr. Donna Hery Wahyudi menyemangati ibu-ibu warga binaan untuk tetap semangat dan jangan pernah patah semangat. Karena menurutnya, dibalik kesalahan dilakukan tentu ada hikmah hidup yang harus dijalani dengan penuh rasa sabar ikhlas untuk menata hidup yang lebih baik lagi ke depannya.
“Manusia tidak ada yang sempurna, ketika tiba saatnya nanti, ibu-ibu akan bertemu keluarga dan menjadi wanita-wanita hebat yang membanggakan,” ungkapnya Istri Kapolresta Mataram.
Sementara itu, Kepala Lapas Perempuan Kelas III Mataram, Dewi Andriani, SH. MH mengapresiasi atas kunjungan sekaligus bantuan yang diberikan oleh DP3AP2KB, Pengurus PKK dan Bhayangkari Polresta Mataram kepada warga binaan Lapas Mataram.
“Terima kasih atas kunjungan dan bantuannya, semoga ini bermanfaat bagi ibu-ibu yang ada di lapas dan membuat mereka tetap semangat menjalaninya,” harapnya.
Dalam kegiatan anjangsana kali ini, kemudian dilanjutkan dengan dialog bersama serta mengunjungi stand-stand produk-produk dan kerajinan hasil karya warga binaan lapas Mataram seperti tas, pakaian, sandal dan berbagai aksesoris lainnya.
