Redam Gejolak Nikah Dini (Merariq Kodeq) dan Angka Stunting di Lombok, KKN Tematik Unram Gelar Sosialisasi

JejakNTB.com|KKN Tematik Unram tak hentinya menelurkan inspirasi, terkini entitas sivitas akademik ternama ini melakukan sosialisasi Terkait Pernikahan Dini dan Kaitannya dengan Angka Kejadian Stunting di Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur Sabtu lalu (7/1)

Mahasiswa KKN Tematik Universitas Mataram mengadakan sosialisasi terkait pernikahan dini di SMP 4 Satap Seriwe, Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru. Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi SMPN dari kelas 7 hingga kelas 9 yang dilaksanakan dalam ruang kelas.

Mahasiswa KKN unram mengadakan sosialisasi ini dengan tujuan untuk mengurangi angka kejadian pernikahan dini di Desa Seriwe.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari kepala sekolah SMPN 4 Satap Seriwe. Dalam sambutannya, beliau menghimbau kepada siswa-siswi SMP untuk tetap melanjutkan pendidikannya hingga jenjang yang lebih tinggi agar mampu meraih cita-citanya sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah.

Acara selanjutnya yaitu penyampaian materi yang disampaikan oleh 2 orang mahasiswa KKN Tematik Unram. Dalam penyampaian materi yang pertama, ditegaskan bahwa usia minimal untuk laki-laki dan perempuan menikah berdasarkan UU Pasal 7 ayat (1) nomor 16 tahun 2019 yaitu saat berusia 19 tahun. Sementara usia ideal pernikahan menurut BKKBN yaitu minimal 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.
Pada penyampaian materi yang kedua, dijelaskan mengenai dampak, risiko, serta cara pencegahan pernikahan dini. Salah satu dampak dari pernikahan dini yaitu kejadian stunting pada anak. Pernikahan dini berkorelasi terhadap kejadian stunting karena semakin muda usia seseorang dalam menikah, maka semakin rendah pendidikannya sehingga berpengaruh terhadap pengetahuan mengenai cara pemberian asupan gizi kepada anaknya. Selain itu, pada kasus pernikahan dini juga, kesehatan reproduksi pelakunya belum matang sehingga berdampak pada anak yang akan dilahirkannya.

Setelah sesi penyampaian materi, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Sesi ini juga dirangkaian dengan ice breaking yang diisi dengan quiz serta perlombaan lato-lato oleh panitia kepada para peserta. Antusiasme peserta cukup terlihat dari keaktivan peserta saat menanggapi setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh pemateri pada sesi ini.

Kegiatan kemudian diakhiri dengan pembagian hadiah serta sesi foto bersama.

Kepala Desa Seriwe pada media ini merasa takjub dengan apa yang telah digagas sejumlah mahasiswa tersebut sangat berharga buat warganya.

” Alhamdulillah kegiatan ini sangat bermanfaat dikarenakan arahnya pada mengubah karakter seseorang dari tidak taat menjadi taat, dari semele mele menjadi tidak seenaknya, dengan adanya sosialisasi tersebut ada arah perubahan mindset yang dilakukan sivitas akademika unram melalui gebrakan Program KKN, terimakasih Kampus Unram semoga Desa kami terus dijadikan sasaran pembinaannya,” tutupnya.(Nkm)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top