Persiapan MXGP Samota, H. Ridwansyah: “MXGP dengan teramat mudah kita realisasikan”

JejakNTB.com |Kesuksesan balapan MotoGP jadi modal penting untuk menggelar Motocross Grand Prix (MXGP) di Samota, pada Juni nanti. ”Semakin menambah optimisme, kalau MXGP bisa kita laksanakan dengan sukses,” tutur Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB H. Ridwansyah, Selasa (22/3).

Infront Moto Racing, promotor balapan MXGP diagendakan turun kembali ke Samota pada pekan depan. Melihat kesiapan infrastruktur, transportasi, hingga medis, sebagai pendukung balapan.

Ridwan mengatakan, belum lama ini Infront telah melakukan audit pendahuluan. Salah satunya melihat kesiapan medical untuk MXGP.

”Dari sisi medis, sudah siap. Peralatan medis untuk MotoGP bisa digunakan untuk MXGP, karena standar medisnya sama,” pungkasnya.

Dikatakannya, setelah Infront datang, akan bersama-sama tim daerah turun ke Samota. Mendiskusikan siteplan, gambar sirkuit, kebutuhan infrastruktur, air bersih, transportasi, hingga internet.

”Setelah itu baru kita bergerak untuk menyiapkan segala hal,” terang Ridwan.

Direktur RSUP NTB dr H Lalu Herman Mahaputra mengatakan, NTB sudah dapat slot untuk seri MXGP di Samota. ”Tentu nanti infrastruktur sangat dibutuhkan, agar balapannya sukses,” kata Dokter Jack sapaan karibnya.

Dari sisi medis, Jack memastikan sudah sangat siap. Katanya, seluruh persiapan medis untuk pendukung MotoGP di Mandalika, dipastikan ada juga di Samota untuk MXGP.

”Kita belajar dari kemarin, bahwa medical itu sangat vital. No medical, no race,” tuturnya.

MXGP di Samota diproyeksikan akan menyedot jumlah penonton yang tak kalah dengan MotoGP di Mandalika. Sehingga butuh kesiapan medis sebaik mungkin. Dukungan medis akan dilakukan melalui RS HL Manambai Abdul Kadir dan dibantu RSUD Sumbawa.

”Nanti RSUP akan tetap sebagai rujukannya,” sebut Jack.

Selain itu, Jack juga berencana membuat mini hospital. Yang bisa mobile di sekitar areal balapan MXGP. Sehingga ketika terjadi insiden, penanganan medis bisa langsung dilakukan.

”Potensi fatalitasnya sama dengan MotoGP. Sehingga medical harus sesuai standar yang mereka inginkan,” tutupnya. (Aten Sumarten)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top