PERANAN MOTIVASI DALAM KEBERHASILAN KEPEMIMPINAN KEPALA DAERAH
Oleh : DR.H.Ibrahim Abdullah,B.Sc;SE;MM
Direktur Lembaga Penelitian Pelatihan Manajemen MADANI NTB
JejakNTB.com, OPINI (MATARAM)|| Dunia yang penuh tantangan dan persaingan dewasa ini mengharuskan pada semua sektor kehidupan dan organisasi untuk selalu mempersiapkan diri, karena era globalisasi ini membuka peluang untuk berkompetisi secara terbuka.
Organisasi yang kompetitif akan memiliki peluang yang besar dalam pengembangan organisasi.
Permasalahan yang timbul adalah bagaimana sebuah organisasi bisa menjadi kompetitif sehingga dapat unggul dalam persaingan.
0rganisasi yang kompetitif di dukung oleh kinerja organisasi dan kinerja organisasi akan dapat terealisasi jika di dukung oleh semua sumber daya yang dimiliki.
Salah satu faktor sumber daya yang mempengaruhi kinerja organisasi adalah sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia merupakan aset dan faktor produksi yang sangat menentukan bagi kelangsungan kehidupan organisasi harus dimanfaatkan dan dikembangkan melalui pendidikan,pelatihan, komunikasi dan hubungan dengan pimpinan serta karyawan.
Salah satu bentuk pelaksanaan komunikasi dan hubungan sesama karyawan dalam kaitanya dengan manajemen adalah pemberian motivasi.
Motivasi itu sendiri bermakna pemberian dorongan dan semangat kepada karyawan agar lebih meningkat minat kerja,inisiatif,inovasi,kreatif,loyalitas,dedikasi,disiplin kerja.
Sebentar lagi pada bulan November 2024 kita akan melaksanakan pesta demokrasi untuk memilih kepala daerah yang dipercaya mampu memimpin dan memotivasi karyawan dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraanya.
Kita harus memilih pemimpin yang cerdas kredibel dan semangat juang yang tinggi disertai memiliki motivasi dari dalam diri maupun dari lingkungan.
Jangan sampai kita salah pilih pemimpin gara-gara kita di beri uang ratusan ribu lima tahun kita menderita kerugian.
Memang pola pikir masyarakat itu sederhana para calon itu semacam investor kalau mereka menang akan mancari cara agar uangnya akan kembali bisa dengan korupsi atau KKN.
Makanya sebelum memilih kepala daerah harus cerdas cari calon yang tidak memiliki motivasi sebagai investor.
Bersambung…..
