KSB Daerah Kaya SDA Melimpah, Sumardhan:” Jika Kami Terpilih PAD dan CSR untuk Rakyat”

JEJAKNTB,  SUMBAWA BARAT| Kabupaten Sumbawa Barat yang memiliki delapan kecamatan dengan jumlah penduduk sekitar seratus tujuh ribu lima ratus lima puluh satu jiwa memiliki pendapatan asli daerah (PAD) yang lumayan besar  adapun realisasi dari sumber penerimaan pendapatan asli daerah Kabupaten ini terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan lain lain yakni targetnya Rp 76.648.446.054 dengan Realisasi Rp 530.481.475.086 serta capaian 692.097% ditambah dana bagi hasil (CSR) dengan perusahaan PT. Amman Mineral Tbk yang kemarin saja hampir 500 trilliun besarnya ( sumber. simpara bapenda )

Pada tahun 2023 saja sebagaimana dikutip di website resmi MC Sumbawa Barat yang terplatform dalam link berita PPID merilis optimisme itu dengan narasi yang sangat luarbiasa.

Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) optimis target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2023 ini terealisasi 100 persen. Diketahui, target PAD kabupaten dengan moto Pariri Lema Bariri ini mencapai sekitar Rp 108 miliar lebih.

‘’Kita optimis target ini terealisasi 100 persen sampai 31 Desember 2023. Sekarang saja, kita sudah berada diangka 98 persen,’’ jelas Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Ari Hadiarta, Rabu (13/12/2023).
Dikatakannya, komponen PAD mencakup banyak hal. Baik itu pajak, retribusi maupun pendapatan lain-lain daerah yang sah.

‘’Komponen penerimaan untuk PAD ini cukup banyak,’’ katanya.

PAD Sumbawa Barat diakuinya sebagian besar berasal dari sektor pertambangan termasuk pembangunan infrastruktur turun lain seperti smelter, pabrik pemurnian konsentrat tembaga dan emas milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) yang saat ini sedang dibangun di Kecamatan Maluk serta pembangunan bandara Kiantar dan beberapa kegiatan lain.

‘’Sektor ini cukup besar, termasuk dari beberapa penerimaan lain,’’tutupnya

Demikian rilis resmi PPID KSB yang dikutip redaksi JejakNTB via portal resmi dalam server website nya.

 

Sementara di mata Akademisi sekaligus praktisi hukum, Sumardhan besarnya keuangan daerah tersebut tidak dibarengi dengan progress dan hasil dicapai serta taraf hidup  kesejahteraan masyarakat selama sepuluh tahun terakhir maupun pengawasan yang ketat mengingat outcomes pembangunan hari ini yang bisa dilihat seadanya.

 

“Saya melihat 10 tahun ini, masih stagnan yang walaupun mereka membantah tetapi faktanya sangat sulit terbantahkan,” ucap Sumardhan pengacara kawakan dan senior ini pada JejakNTB, Rabu (18/9).

 

“Saya punya teman dari Jawa, suatu ketika mereka jalan-jalan ke Sumbawa Barat naik bus lalu tiba di terminal kemudian teman tersebut menaiki sebuah minibus dan menumpangi nya hingga di alun – alun Kotanya, dia bertanya ke saya sehabis turun dari mini bus yang ditumpangi, mereka bertanya dimana sih Ibukota KSB?,” ceritanya Sumardhan menirukan ucapan teman teman saat anjangsana ke Taliwang.

 

Sumardhan masih melanjutkan kisah teman Jawa nya yang heran dan bingung dengan letak dan posisi Kota Taliwang saat itu, lalu beliau mengatakan ke temannya,” Ini lho, Ibu Kota KSB yakni Kota Taliwang,” jawabnya yang disambut tertawa oleh rekan seprofesi Pengacara kawakan itu.

Wong Jowo yang sempat jalan jalan ke KSB itu pun sempat berseloroh ke wajah Sumardhan,” Ini yaa Ibu Kota Kabupaten Sumbawa Barat kok Ibu Kota Kabupaten Rasa Kecamatan?,” gumamnya pada Sumardhan.

 

Mendengar ucapan teman teman nya Sumardhan tersenyum. Nah dari kisah itulah Bapaslon nya HM Nur Yasin ini bangkit dan terinspirasi untuk membenahi Sumbawa Barat sebagai tanah kelahiran yang wajib dimajukan setara dengan Mataram bahkan Jawa bila perlu.

 

” Nanti jika kami terpilih hal utama yang kami lakukan bukan sekedar mempublish angka angkanya melainkan mengimplementasikan apa yang diterima dari perusahaan tersebut ke warganya, bukan pula untuk pencitraan melainkan sebuah pertanggungjawaban secara sosial dan moral dihadapan Allah SWT,” terangnya.

 

Dirinya bersama Ustadz Nun telah berikrar untuk menghibahkan diri dan keluarga mengabdi sepenuh hati membangun Sumbawa Barat all out tanpa tendensi dan tedeng aling-aling, benar benar berkhidmat untuk kemaslahatan masyarakat bukan untuk kelihatan hedon dan memperkaya diri dan keluarga.

 

” Di sisa usia ini kami ingin membangun KSB secara tulus ikhlas dan kembalikan KSB ke khittah awal perjuangannya bukan secara pragmatis dan meletakkan mindset kebablasan yang mengakibatkan rakyat sengsara,” Pungkasnya.

 

 

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top