Ketua DPRD Sumbawa Beri Orasi Ilmiah Wisuda Unsa

JejakNTB.com | Ketua DPRD Sumbawa, Abdul Rafik, menjadi peserta wisuda angkatan ke XX Universitas Samawa (UNSA) dan memberikan orasi ilmiah tentang angkatan kerja di hadapan ratusan wisudawan Universitas Samawa di Gedung kampus setempat, Selasa (31/10).

“Pengangguran kini masih menghantui Indonesia, termasuk di Pulau Sumbawa. Salah satu permasalahan utama penyebab pengangguran adalah minimnya penyerapan tenaga kerja,” kata Rafiq di hadapan wisudawan Universitas Sumbawa (Unsa) periode XX tahun akademik 2022/2023 di Gedung Universitas Sumbawa Kabupaten Sumbawa

Menurut dia, lulusan SMK yang difokuskan pada pendidikan profesi justru menunjukkan tingkat pengangguran yang lebih tinggi dibandingkan dengan lulusan SD, SMP dan SMA.

“Penyebab tingginya tingkat pengangguran lulusan SMK karena ‘grand design’ kompetensi lulusan SMK belum dipersiapkan dengan baik. Oleh karena itu, pemerintah terus mengupayakan program untuk meminimalisir tingginya jumlah pengangguran, terutama dari lulusan SMK tersebut,” ucap politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumbawa, angkatan kerja di Sumbawa mencapai menunjukkan angka signifikan. Dari jumlah angkatan kerja tersebut yang bekerja rata rata bukan sarjana, sementara sisanya masih menganggur.

Dari jumlah pengangguran tersebut, sebanyak 8,47 persen adalah lulusan SMK, sedangkan jumlah pengangguran yang berpendidikan SMA sebanyak 6,59 persen, lulusan Diploma sebesar 6,17 persen, dan lulusan sarjana sejumlah 4,23 persen.

“Saya mengajak dunia pendidikan tinggi untuk turut serta bersinergi mengatasi masalah pengangguran. Sumbangan dunia pendidikan tinggi yang diharapkan antara lain merumuskan kembali ‘grand design’ untuk SMK, agar lulusannya bisa terserap oleh dunia kerja,” paparnya.

Dalam orasi ilmiahnya, Ketua DPRD Sumbawa itu juga menyodorkan konsep tetrapartit sebagai penyempurnaan dari konsep tripartit yang selama ini menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan persoalan tenaga kerja.

Jika konsep tripartit hanya melibatkan perusahaan, pemerintah dan serikat buruh, sebagai unsur penyokongnya, maka dengan pelibatan pendidikan tinggi diharapkan akan mampu menyempurnakan sinergi yang telah ada.

“Misalnya saja lembaga pendidikan tinggi seperti Unsa yang memiliki banyak pakar, bisa menjadi mediator jika terjadi perselisihan antara perusahaan dan karyawan,” katanya.

“25 tahun  UNSA hadir di Tana Samawa intan bulaeng,  merupakan usia yang sudah matang. Tentunya dan pasti sudah banyak hal yang  dihasilkan, Karya ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat sudah banyak yang dilalui dan saya  yakin dengan kompetensi yang ada di seluruh jajaran UNSA,  saat ini sudah mampu bersaing dengan universitas-universitas  yang ada di Nusa Tenggara Barat” Ucap Rafiq yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumbawa

Masih kata Rafiq, Tantangan kedepan sangat berat dan tentu membutuhkan dukungan dari semua pihak.

“Saya  berharap  kita memiliki komitmen yang sama bagaimana memajukan UNSA kedepannya. Disamping itu dukungan manajemen secara profesional yang diterapkan UNSA menjadikan Mahasiswa sangat nyaman dan kondusif mewujudkan mimpi besar dan  tujuannya dalam menuntut ilmu.

Ibarat sebuah produk, Kampus UNSA ini sudah menjadi produk yang bagus,  bagi saya tinggal ditambah fiturnya  sehingga dapat menarik mahasiswa luar  daerah untuk menuntut ilmu di Sumbawa”. Urai Rafiq yang saat ini digadang gadang menjadi Calon Bupati Sumbawa oleh masyarakatnya.

Dalam kesempatan itu juga ketua DPRD  menyampaikan  sebagai Legislatif, akan selalu berkomitmen dalam memajukan universitas Samawa.

Selamat  Dies Natalis UNSA ke 25 tahun, semoga selalu maju dan  semakin berinovasi dalam meningkatkan  kompetensi, dan dengan komitmen bersama serta  kerja keras UNSA menjadi kampus yang terbaik di NTB. Ucap Rafiq

“Kepada rekan rekan sarjana jangan pernah berhenti belajar karena hidup mengejar pengetahuan adalah bekal masa depan hal ini tidak lagi cukup tetapi kita harus mengamalkan untuk menajamkan ilmu itu”. Pungkasnya

Sementara itu, Rektor Unsa Prof. Dr. Syaifuddin Iskandar., M.Pd mengatakan Universitas Samawa merupakan universitas pertama yang didirikan di Pulau Sumbawa. Universitas Samawa di didirikan dibawah naungan Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Samawa. Universirsitas Samawa dikembangkan atas dasar usulan dan aspirasi masyarakat, animo para lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), karyawan, guru, pegawai pemerintah maupun swasta yang sangat mengharapkan dibukanya suatu perguruan tinggi dalam bentuk Universitas yang representatif, terjangkau dari segi jarak dan memiliki berbagai kedisiplinan ilmu.

Pembukaan Universitas Samawa terlebih dahulu telah melalui proses pengkajian dan penelitian yang mendalam serta pertimbangan yang matang sehingga sampai pada taraf kesimpulan tentang pentingnya keberadaan Perguruan Tinggi di Kabupaten Sumbawa. Kemudian secara intensif dilakukan persiapan oleh STKIP Sumbawa dan ketua Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan dalam merealisasikan berdirinya Universitas Samawa (UNSA) di Sumbawa.

Usulan pengembangan STKIP Sumbawa menjadi UNSA Sumbawa diajukan oleh Ketua Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Samawa dengan surat permohonan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Kopertis wilayah VIII Denpasar, dengan nomor surat 061/YPKS-SBW/V/1997 tertanggal 12 Mei 1997, dengan perihal yaitu pengembangan STKIP Sumbawa menjadi Universitas Samawa Sumbawa Besar. Atas dukungan berbagai pihak, Syukur Alhamdullilah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 176/D/O/1998 berdirilah Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa Besar dengan status terdaftar, terhitung mulai tanggal 29 Desember 1998 (*)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top