Jauhilah Sikap Plin Plan Dalam Menjalankan Agama dan dalam kehidupan sehari hari

Jauhilah Sikap Plin Plan Dalam Menjalankan Agama dan dalam kehidupan sehari hari

 

JejakNTB.com | Nabi SAW berpesan ketika nanti suatu zaman banyak sekali perselisihan, hingga tercampur antara hak dan batil, halal dan haram, banyak orang tidak mau mengambil resiko menyeru pada kebaikan dan tidak mencegah kemunkaran, ” jauhilah plin plan dalam agama Allah!.”

Ulama berkata arti TALAWWUN adalah tidak adanya kemantapan dalam agama, berpindah-pindah dalam agama, tidak konsisten mejalankan syariat, merubah fatwa, kebijakan dan hukum yang disesuaikan penguasa.

Begitu menurut Ibrahim An-Nakhai, Imam Malik dan lain-lain.

Dalam kitab al-Ibanah al-Kubra dikatakan bahwa, Jika kamu adalah orang yang paling nakal, maka jangan sekali-kali kamu nakal dalam urusan agama.

Puncak kesesatan manusia adalah ketika seorang menganggap yang baik itu munkar dan yang munkar itu baik.

Ulama dan Umara adalah pemimpin umat, kalau mereka baik, umatnya pun akan baik, kalau meraka konsisten, jujur, adil pasti rakyat akan mencontoh para pemimpinnya.

Tapi jika mereka berbohong, tidak adil, inkonsisten, plin plan, tidak punya belas kasih pada rakyat, maka jangan heran jika rakyatnya pun meniru para pemimpinnya.

Salah satu negara yang dahulu begitu ketat menerapkan sebagian syariat, tiba-tiba berubah membolehkan beberapa hal yang dahulu dianggap tabu, bioskop, konser music, ikhtilath dan lain-lain.

Namun Ulama yang siap menyelaraskan dirinya, merubah warna, mencarikan dalil, ? pada rezim akan selalu ada dimana pun dan kapan pun selagi tujuannya adalah materi.

Fatwanya pun berubah yang haram menjadi halal.

Hudzaifah bin Yaman salah seorang sahabat Nabi SAW yang mulia berkata, Jika kalian ingin mengetahuai apakah dirinya terkena fitnah (cobaan/ujian) atau tidak? Hendaknya ia melihat, apakah yang halal ia anggap haram dan yang haram ia anggap halal? Jika itu yang terjadi maka ia benar-benar telah terkena fitnah dunia (HR Hakim).

Manusia semacam ini yang selalu mempermainkan hukum, baik dari kalangan ulama atau umara harus dijauhi, tidak boleh didengar pendapatnya, karena kewajiban kita mentaati siapa pun hanya jika tidak melanggar aturan Allah.

Oleh karenanya para pemimpin dan ulama jangan merasa bahwa yang anda pimpin adalah orang-orang buta yang lugu, yang bisa semaunya diarahkan.

Umat Islam wajib taat dan pasti loyal pada pemerintah dan ulama selagi ada keadilan dan tidak melanggar aturan Allah SWT dan Rasul SAW.

Adapun untuk yang plin plan secara alami pasti akan ditinggalkan dan terhapus secara fitrah dari hati umat.(Red)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top