Ini kata Bunda Niken di Kajian Bareng kemarin

Oleh. RED jjntb

Editor. Nukman

 

 

JEJAK.COM,-Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, mengajak remaja dan generasi muda, untuk menjadikan nilai-nilai ajaran agama yang dianutnya, menjadi benteng akhlak atau kontrol dalam kehidupansehari-hari.

“Ajaran dalam agama yang dianut oleh anak-anak bisa menjadi kontrol atau menjadi Kendali, ketika akan bertindak, melakukan pengambilan keputusan,” kata Bunda Niken pada acara Kajian Bareng (Kabar) Bunda Niken yang digelar secara hybrid, Rabu (24/11/2021) di Pendopo Gubernur NTB.

Dijelaskan Bunda Niken, Perspektif keagamaan dapat ditinjau dari beberapa dimensi. Pertama dimensi ideologi, yaitu keyakinan para remaja menerima dukungan beragama.

Kemudian yang kedua dimensi ritual, bagaimana remaja melakukan ritual atau ajaran dalam beragama. Seperti dalam islam sholat, puasa, dan lainnya.

Selanjutnya, dimensi pengalaman. Bagaimana remaja memiliki pengalaman yang berkesan dalam dirinya, ketika melaksanakan ibadah atau ritual.

Ada juga dimensi konsekuensi. Remaja juga harus dapat memahami konsekuensi dari memeluk agama. Misalnya kewajiban yang harus dilakukan, seperti menjenguk orang sakit.

Dan terakhir adalah dimensi intelektual. Bagaimana tingkat pengetahuan remaja tentang agama yang di anutnya.

“Itulah harapan kita semua, untuk para remaja dan generasi muda kedepan,”terang Bunda Niken.

Selain itu, dikatakannya juga bahwa lingkungan keluarga memiliki peran yang sangat besar, untuk membangun nilai-nilai dasar spritualitas atau pondasi keagamaan yang kuat bagi kehidupan dan tumbuh kembangnya remaja dan pemuda.

“Lingkungan keluarga yang harmonis dan hangat, menjadi wadah memberikan pemahaman dan mengajarkan anak-anak kita dasar keagamaan,” kata Bunda Niken dalam Kajian Tematik Penguatan Jiwa Remaja (KTP Jiwa Remaja) dengan Topik, Mensucikan Jiwa pada Remaja, yang disiarkan secara langsung pada channel YouTube dan Fanpage Facebook Bunda Niken.

Sementara itu, Ketua Ikadi Prov. NTB, TGH. Zainuddin Sulaiman, memaparkan bahwa Islam sangat besar perhatiannya terhadap pemuda dan remaja.

Bahkan dalah Al Quran Surat Al Kahfi dikisahkan tentang pemuda yang istiqomah. “Ini bukan sekedar kisah, namun ini pelajaran,”kata Ustad.

Banyak remaja dan pemuda yang terjebak pergaulan yang tidak baik. Terjerak narkoba, kenakalan remaja dan pergaulan yg bebas. Hal ini karena pemahaman agamanya kurang.

Sehingga dengan agama, yang diajarkan dalam lingkungan keluarga, untuk sholat, ngaji dapat terhindar dari perbuatan yang tidak baik.

Sedangkan mewakili remaja dan pemuda, Muhammad Faris Izharul Haq, mengatakan belajar dilingkungan yang agamais seperti pondok, tidak menjamin remaja paham tentang nilai-nilai keagamaan.

“Jadi remaja harus benar-benar menemukan jati dirinya, memahami tujuan belajar tentang agama,”kata Faris.

Agar benar-benar mampu diresapi dan diamalkan dengan baik. Dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Kabar Bunda Niken Episode 5 ini juga turut menghadirkan narasumber lain seperti Pedande Gede Made Jelantik Dwija putra, Pendeta Miss Pelletimu – Sono Bogar, Pastur Dr. Edi Fernandes Umat Gereja Katolik, yang mengulas tentang peran religiusitas terhadap remaja dari kacamata agama masing-masing.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top