Hanya HM Nur – Sumardhan Yang Berani Bicara Reinventing Government

SUMBAWA BARAT, JEJAKNTB|Dua tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda di Kelurahan Kuang Kecamatan Taliwang kabupaten Sumbawa Barat Drs Budiman dan Sosma Arisandy, ST menyebutkan dari empat calon yang ikut kontestasi politik pilkada Sumbawa Barat 27 November mendatang hanya HM Nur Yasin – Sumardhan yang berani berbicara tentang Reinveinting.

“Kami terus meng apdate informasi bahwa dari empat calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat yang ikut kontestasi hanya HM Nur Yasin – Sumardhan yang berani berbicara tentang Reinveinting,”ujar Sosma akrab dirinya disapa

Menurutnya, Pemimpin yang dibutuhkan Sumbawa Barat adalah HM Nur Yasin – Sumardhan karena mereka berdua ini diajukan rakyat dan merupakan harapan serta titik tumpuan masyarakat banyak.

” Jujur ya, Nurramdhan ini adalah usulan rakyat untuk membawa Sumbawa Barat menjadi lebih berfitrah, Kian Bermartabat dan Sangat Berkemajuan serta Sangat Luarbiasa,” tegasnya.

Lanjutnya, Nurramdhan merupakan jawaban dari kondisi KSB saat ini, kita tidak bicara survei namun fakta bahwa sebagian besar masyarakat menginginkan perubahan, menginginkan Reinveinting segalanya.

” Ada lima program prioritas pro-rakyat yang akan diterapkan pasangan ini bila terpilih yakni program KSB Pintar, KSB Sehat, KSB Sejahtera, KSB Religius dan Hijau,” paparnya

Selain itu dia menerangkan juga adanya Tiga Usulan Untuk Rakyat Unggul atau yang trend disebut sebut Trisula Unru Konsep Membangun KSB lebih baik.

” Trisula Unru itu meliputi Transparansi hukum, Reformasi birokrasi, dan integritas ekonomi,” terang Sosma yang didampingi Bambang.

Senada dengan Sosma dan Bambang, Nukman SH selaku masyarakat sadar hukum NTB melihat visi misi Nurramdhan akan mengarah ke sepuluh kunci birokrasi yang sukses bila dipercayakan memimpin Sumbawa Barat.

” Iya saya melihat Nurramdhan akan mewujudkan pemerintahan katalis yang maksudnya mengarahkan ketimbang mengayuh. Hal ini dimaksudkan bahwa beliau berdua diibaratkan perahu, perannya hanya sebagai pengemudi yang mengarahkan jalannya perahu atau sebagai pendayung yang mengayuh untuk membuat perahu bergerak

Kedua pemerintahan milik masyarakat,

Ketiga pemerintahan yang kompetitif

Keempat pemerintah yang digerakkan oleh misi mengubah organisasi

Kelima pemerintah yang berorientasi pada hasil

Keenam pemerintah yang berorientasi kepada pelayanan publik

Ketujuh pemerintah wirausaha. Jadi orientasinya bukan hanya belanja melainkan mampu mencari sumber sumber dana baru. Boleh saja ide itu bergema namun kita harus lihat keadaan

Kedelapan pemerintahan yang antisipatif, maksudnya mencegah lebih baik daripada mengobati, membentuk pemerintah yang selalu berorientasi pada masa depan

Kedelapan pemerintahan desentralisasi maksudnya birokrasi yang mempunyai kedekatan dengan masyarakat, mengurangi jalur birokrasi sehingga pemerintahannya efektif mencegah mal administrasi dan aneka mafianya

Dan yang terakhir berorientasi pada pasar, maksudnya melakukan perubahan melalui pasar, sehingga pemerintah tidak selalu memonopoli pelayanan yang diberikan atau mengurangi “Captive-Market”,” pungkasnya.

Nukman menambahkan jika mau perubahan cara yang ditempuh pertama desentralisasi otoritas kuat hingga review dan benchmarking serta melakukan refresh birokrasi besar besaran akhirnya (*)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top