Fitriah :” Sumberdaya alam kaya namun dijual gelondongan, & skill and knowledge terbatas”

Fitriah Calon Anggota DPR RI
Nomor Urut 3 Dapil Pulau Sumbawa

 

 

 

Sambungan dari bagian pertama yang berjudul : Maju Nyaleg, Wanita ini Siap Wakili UMKM dan Rakyat di Senayan !!!

 

 

 

JejakNTB.com | masih dalam satu tulisan dan menyambung bagian dua dari judul “Maju Nyaleg, Wanita ini Siap Wakili UMKM dan Rakyat di Senayan !!!, Fitriah Calon Anggota DPR RI Dapil NTB 1 (Pulau Sumbawa) merasa terketuk hatinya terhadap nasib rakyat jelata terutama pelaku UMKM maupun pelaku pelaku wiraswasta dan wirausaha yang keadaannya kini jatuh bangun bahkan hidup segan mati tak mau begitulah kira kira pengibaratannya.

Dalam saluran via telepon owner home industri Abon Taliwang ini melihat ketimpangan ekonomi yang begitu hebat ditengah masyarakat kita,

“Sumberdaya alam kita melimpah kenapa kita harus menjual mentah padahal ini ada nilai tambah yang sudah diberikan pada barang itu tanpa harus menjual mentah. Hal ini sesuai pembicaraan pak jokowi ketika datang ke Smelter beberapa waktu lalu dan dalam pidatonya beliau menekankan beberapa yang dihasilkan oleh smelter KSB ini bauksit, tembaga dan lain lainnya itu tidak akan dijual gelondongan keluar tetapi akan didirikan disitu pabrik yang akan menghasilkan turunan turunan dari barang tersebut maupun lainnya sehingga mempunyai nilai tambah.,” katanya memulai perbincangan

Caleg Anggota DPR RI nomor urut 3 dari PDIP ini diluar dugaan menceritakan keberpihakannya pada wirausaha dan hal hal yang bernuansa bisnis,

“Itu sejalan dengan pemikiran saya, karena kalau kita menjual misalnya bijih bawang merah kita contohkan, yang satu kilo kita bisa menjualnya hanya dua puluh ribu rupiah, tetapi kalau bawang ini dikelola menjadi apa namanya camilan ataupun bawang goreng dan itu misalnya kita mau jual maka lebih bernilai tambah yang digoreng itu daripada dijual mentah,” tegasnya.

Fitri berkeyakinan dan optimis jika konsep industrialisasi ini dijalankan akan berdampak baik bagi iklim wirausaha seperti UMKM maupun lainnya di NTB,

“Inilah yang membuat masyarakat kita sejahtera karena selama ini minim pendekatan pemerintah dan sangat minim pendekatan lainnya seperti melatih memindset dalam situasi serba keterbatasan masyarakat tentang mengelola bahan bahan sumberdaya alam kita sehingga seharusnya bisa dikelola di daerah kita sendiri namun terpaksa dijual secara gelondongan,” ingatnya.

Ia menyimpulkan bahwa selama ini belum ada perubahan apapun yang secara signifikan menyentuh hajat hidup orang banyak hanya kamuflase nya saja, meakipun ada tetapi masih jauh dari ekspektasi.

“Jadi kehidupan masyarakat petani dan lainnya masih berkutat seputar itu itu aja dan setiap tahunnya seperti itu. Dan saya sangat mendukung konsep industrialisasi karena dengan konsep itulah masyarakat kita bisa memberdayakan skill dan potensi dirinya, mampu berbuat banyak untuk diri dan keluarga bahkan daerah dalam.memberikan kontribudi nyata bukan sebaliknya,”imbuhnya.

Ditanya sejauhmana sense of krisis yang dimiliki wanita lima anak yang telah sukses mengawaki Home Industri Abon Taliwang yang membawahi sekitar 30 Umkm di Taliwang,

“Saya sering sharing dengan kadis perindag ntb bahwa saatnya semua usulan dari bawah didengar saya bilang begitu, jangan pemerintah ini kadang copy-paste yang tahun kemaren dibuat lagi tahun sekarang itu aja siklusnya harusnya ada terobosan terobosan , inovasi dan usulan usulan kami didengar,” harap alumni Institut of Information Technology Cosmopoint of Kuala Lumpur Malaysia ini pada media online jejakntb.com

Tatkala media mengarahkan arah dan tujuan langsung diksi dan narasi inisiator sukses terbentuknya Pemkab KSB ini begitu jitu diterimanya.

Sehingga yang menjadi kebutuhan, yang menjadi pengembangan akan wawasan serta bagaimana caranya kita akan merambah pasar bebas atau global perlu ada pemikiran dengan gagasan cerdas dan besar pula untuk menyokong gaung global tadi

“Itu harus segera dikonkritkan kalau memang misalnya mendatangkan orang orang hebat mau itu dari Jepang, dari Amerika datangkan pak, untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat ini apalagi KSB sekarang KSB saat ini ketika bapak Presiden Jokowj sudah berkunjung, dan mengatakan bahwa smelter itu akan selesai nanti di pertengahan 2024 ini menjadi angin besar bagi masyarakat KSB.,” ingatnya pad media.

Atas dinamika yang terjadi Mantan Sekertaris Bangun Sumber Daya Foundation ini berkomitmen untuk memindset entitasnya di Bumi Lema Bariri untuk meraih kesejahteraan,

“Untuk mengambil bagian dari pembangunan, kita jangan menjadi penonton di negeri sendiri pak, bagaimana tidak jadi penonton  sementara nanti perusahan perusahan itu membutuhkan skilled (kecakapan/keahlian.red.) , membutuhkan keterampilan sementara masyarakat kita tidak siap untuk itu, nah sekarang ini sudah ada peluang bagaimana pemerintah dalam hal ini perindag mengambil moment segera datangkan pelatih pelatih life skills yang terbaik dari luar untuk membekali warga sehingga memiliki kesiapan untuk berkompetisi dengan tenaga kerja dari berbagai titik kedepannya (bersambung…)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top