Dugaan Konspirasi dalam Status ‘GHC’ Makin Menguat, Sejumlah Fungsionaris DPD Golkar NTB Bungkam !

JejakNTB.com | Sikap sejumlah elite Partai Golkar NTB saat mengkonfirmasi status anggota DPRD Gahtan Hanu Chakita alias GHC yang telah ditahan dan dijebloskan ke penjara Lapas Kelas IIA Sumbawa, Rabu (22/2) makin hari makin mengundang tanda tanya dan belum menemukan titik terang, saat dikonfirmasi media baik secara langsung maupun chat belum ada satupun yang mau buka suara atas persoalan tersebut malah mereka memilih bungkam.

Sejumlah kader Partai Golkar Sumbawa sangat kecewa dengan sikap Partai mulai tingkat Cabang hingga Daerah Provinsi NTB, karena DPP Golkar hingga kini belum menentukan sikap atas kadernya yang telah inkracht di penjara dalam kasus ITE tersebut.

Rayes diduga telah membiarkan hanya karena statement Mohan di Bali dan sengaja tidak mau memproses Pergantian Antar Waktu, (PAW) terhadap kader Partai Golkar yang duduk di DPRD Sumbawa, Gathan Hanu Chakita (GHC) yang saat ini tengah menjalani proses hukum di Lapas Sumbawa menyusul putusan Kasasi MA yang tetap menghukum yang bersangkutan sesuai putusan dari PN Sumbawa dan Putusan Banding PT NTB, yakni hukuman penjara selama 3 bulan karena terbukti melanggar UU ITE sebagaimana diatur dalam pasal 27 ayat (3) dan pasal 45 ayat (3), UU No 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU No 11 Tahun 2008,

Elshabier SH menilai bungkamnya sejumlah ellite Golkar NTB mengundang pertanyaan publik dan bisa jadi syak wasangka negatip seperti berkonspirasi sulit dielakkan,

” Berlian telah mengkhianati kadernya dan telah menjual kesetiaan. Berlian harus digugat secara organisatoris melalui mekanisme partai bila perlu usut kasus ini hingga tuntas,” ucapnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media jejakntb.com melalui Sekjen  Berlian Rayes mengungkapkan bahwa sikap DPD II Golkar Sumbawa tetap bersikukuh pada pernyataan Ketua Golkar NTB Mohan Roliskana saat berada di Denpasar Bali bahwa Golkar NTB tidak akan melakukan proses PAW atas GHC dan belum mengambil sikap termasuk pemecatan terhadap kadernya yang telah jelas jelas berbuat salah tersebut.

“Intinya kita tetap kokoh dalam pendirian sesuai arahan Ketua DPD Golkar NTB bahwa tidak ada pergantian dan tidak ada kader yang diberhentikan secara terhormat dari partai,” kata Rayes melalui ponselnya.

Hingga saat ini Partai Golkar Sumbawa belum mengajukan Pergantian Antar Waktu (PAW) atas GHC, padahal putusan MA tersebut sudah final dan mengikat.

Menurut Din Singke, jika Ketua DPD tidak mengambil tindakan tegas untuk meredam kegelisahan para kader Partai Golkar yang pada umumnya menghendaki adanya kepedulian dan tindakan yang lebih tegas terhadap anggota yang telah mencemarkan reputasi dan kehormatan Partai serta lembaga Dewan yang terhormat, maka selaku Kader Partai Din Singke merasa terpanggil dan memiliki kewajiban moral untuk mengingatkan Ketua dan pengurus yang lain yang masih mencintai Partai Golkar.

“Yang kami inginkan adanya upaya untuk menggelar rapat terbuka untuk mendengarkan aspirasi para kader dan PK, kalau perlu seluruh kader di informasikan melalui rapat pleno,” pinta Din Singke

Menurut Din, hasil rapat pleno nanti di sampaikan ke DPD I dan DPP Partai Golkar sehingga mereka mengetahui keadaan yang sebenarnya, bukan melalui media cetak maupun media online.

“Sebenarnya kami berharap agar Sekjen lebih pro aktif untuk memfasilitasi kepentingan para kader mengingat Ketua DPD memiliki kesibukan yang extra selaku Bupati Sumbawa,” tutup Din Singke.

Terkait persoalan tersebut Koorda Partai Golkar Sumbawa, Abi Mang pada media mengungkapkan rasa dilematisnya yang mendalam atas persoalan tersebut,

” Dilematis buat saya ini adinda untuk berkomentar, kita tunggu saja apa yang terjadi. Dan saya yakin DPP Partai Golkar akan menentukan sikapnya dalam waktu dekat adinda sabar yach,” ungkapnya.

Ketua DPD Partai Golkar melalui Sekertaris DPD nya, Lalu Satriawandi, saat dikonfirmasi via ponsel terkait status GHC kadernya yang dipenjara malah bingung dan menulis pesan di WA nya,” Masalah apa kira kira?, padahal pertanyaan media sangat jelas sejauhmana sikap Golkar Daerah hingga pusat malah menanyakan balik ini lucu. Membungkamnya sejumlah ellite Golkar mengundang kecurigaan dan tanda tanya besar publik NTB akankah Partai Berlambang Beringin Rindang ini masih dipercaya untuk melaju di Pemilu 2024.

Hingga berita ditulis, belum ada yang bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut Golkar Sumbawa masih dalam sorotan semua fihak terkait keputusannya membiarkan hal tersebut terjadi dan tanpa ada usaha yang meyakinkan semua pihak bahwa masalah ini ada solusinya justru hal ini dibuat ngambang dan diawang awang adanya. (Nkm)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top