Diduga ada hak pribadi maupun ulayat yang dikelola tanpa alas hukum di Kuta

Gambar hanya sebuah ilustrasi

JejakNTB.com |Mandalika Sirkuit benar benar dahsyat, kini menjadi magnet dan epicentrum pengembangan kawasan perekonomian baru dan disisi lain memunculkan kekhawatiran baru dengan banyaknya kasus kasus terutama soal pertanahan yang diduga juga ada yang belum tuntas munculkan resistensi diruang publik dan dalam atensi proses penyelesaiannya oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pengamatan media, Mandalika bakal menjadi magnet baru dahsyatnya percepatan dan pertumbuhan kawasan KEK perekonomian di Lombok Tengah yang turut mengakselerasi percepatan pembangunan dan lainnya di Gumi Patut Patuh Patju.

Belum tuntas dugaan harga tanah para petani di sekitar lintasan sirkuit kini muncul sekelompok pemuda di Kuta menolak ITDC untuk meneruskan Pembangunan di sebelah barat Novotel Resort and Villas.

Adalah panggilannya Vallen Pemuda Kuta, (35) asal Lombok Tengah mengaku memiliki obyek peninggalan orangtuanya di dekat Novotel Resort and Villas Kuta Mandalika yang kini telah digarap pihak ITDC padahal Vallen dan keluarga memegang sertifikat aslinya,

” Lahan yang tengah dikuasai ITDC sebelah barat Novotel merupakan hak bapak kami yang telah dijual oknum dan penjualnya telah almarhum, obyek itu dijual kepada pihak lain dengan tergiur harga saat itu, padahal tanah kami sudah punya sertifikat dan saat ini ada ditangan saya, ungkapnya.

Vallen mengaku lahan tersebut bukan milik ITDC melainkan tanah hak atas warga dan ulayat yang peruntukkannya untuk Desa setempat beserta adat istiadatnya termasuk orang tua yang bersangkutan.

“Ada data dan fakta fakta autentic menerangkan bahwa obyek di baratnya novotel mandalika ini bukan milik oranglain melainkan hak saya, tuturnya.

Dirinya bersama keluarga akan menggugat pihak pihak yang mengklaim atas haknya dan menggugat pertanahan yang dalam dugaan diduga menerbitkan sertifikat ganda kepada obyek sengketa tersebut,

Kepala BPN Provinsi NTB yang dihubungi via telpon atas adanya dugaan ini belum bisa tersambung mengingat akses belum terkoneksi secara baik karena faktor jaringan.

Aktifis Jejaring Kemanusiaan NTB, Elshabier Alghura, SH menilai aktifitas yang terjadi saat ini di Mandalika Sirkuit turut memberikan harapan dan tantangan.

” ada harapan dan disisi lain juga terdapat tantangan yang dihadapi karena optimisme kita dengan adanya event berkelas dunia GP 2022 umkm bagus perputaran uang di Lombok Tengah mampu perbaiki keadaan ekonomi kita khususnya akan baik namun disisi lain dampak lainnya juga bakal menghampiri entitas yakni resistensi dan turbulensi mengarah kepada instabilitas, ungkapnya.

Beberapa hari lalu kembali muncul resistensi sejumlah aktifis pergerakan yang menuntut keadilan atas hak haknya termasuk soal ulayat mereka menggaungkan kembali soal hak haknya yang diduga dirampas begitu saja ditanah kelahirannya.

Pihak ITDC yang coba dihubungi terkait persoalan tersebut saat Press Conference Ajang Balap Sepeda Sabtu lalu belum bersedia memberikan tanggapan

” No Comments dululah yang itu broo, ucap Manager ITDC dengan singkat padat dan jelas dihadapan media.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top