Ceramah Konstitusi Ketua MK di Dena, Menuai Kritik berbagai pihak dan Terkesan Tidak Berbobot

Oleh       | RED

Editor    | Elshabir

 

JEJAK.COM,- Kehadiran Ketua MK            Dr H Anwar Usman SH MH menuai kritikan dan hadirnya di kampung kampung hingga Masuk Masjid menyisakan tanda tanya banyak pihak, sebab kedatangan tersebut secara tiba tiba dan kegiatannya pun tiba saat tiba akal, belum jelas dengan tajuk ceramah konstitusi yang digelar di Masjid Besar Sabtu, 18 Desember 2021 sekitar pkl 09 00 pagi.

Saat ingin dikonfirmasi media beliau terburu buru masuk mobil dan bergegas pulang sembari mampir di tempat usahanya,

Banyak pihak yang kecewa sebab tidak ada sharing knowledge konstitusi melainkan hanya menceritakan kehebatannya di depan warga, jadinya tidak nyambung dengan undangan yang dibagikan pemerintah setempat,

Awalnya kegiatan ceramah konstitusi yang digelar di Desa Dena Madapangga namun faktanya curhat,

“kemarin tidak ada substansi dan isi muatan ceramah yang bisa diambil dan dipetik hikmah uraiannya sebab pantauan media yang bersangkutan hanya curhat dan bercerita saja, dan jauh dari judul sesuai undangan dibagikan,

Idealnya  acara semacam itu ada tanya jawab dan diskusi antara pembicara dan undangan yang hadir namun hal tersebut tidak dilakukan melainkan yang bersangkutan keburu buru dan bergegas pergi meninggalkan acara sebelum jadwal sholat dzuhur berjamaah tiba, beber salah satu peserta ceramah yang enggan dikorankan namanya.

Pantauan media, acara tersebut hambar dan tidak bermakna serta terkesan dipaksakan, tidak ada tabayyun jauh hari sebelumnya dan pihak pemdes langsung membagikan undangan tanpa babibu.

Salah seorang warga RT 009 RW 002 Nasaruddin AB pada media online jejakntb.com sabtu 18 Desember 2021 mengatakan keheranannya juga terhadap kegiatan pak anwar,

” Kok ceramahnya hanya bercerita terus esensi Ceramah Konstitusinya itu apa, tanya Mantan Anggota DPRD dari Fraksi PAN Kab Bima ini terheran heran.

Masih Om Nas, dirinya memang diundang dalam acara tersebut namun tidak hadir akan tetapi rumahnya dengan masjid sangat dekat sehingga menyimak cerita cerita Ketua MK melalui corong tersebut,

Beliau hanya main cerita saja bukan memberikan ilmu sesuai dengan yang diharapkan, kita sangat kecewa dengan acara tersebut, katanya.

Beda lagi dengan seorang Pemuda Dena Al Gifari misalnya menilai acara tersebut tidak substansial dann hambar

” Kok hambar betul acaranya katanya mau paparkan soal konstitusi tapi kenapa cuman curhat dan bercerita saja, s3salnya.

” Sangat kecewa dengan acara tersebut, padahal antusias warganya namun nara sumbernya kayak keburu buru tambahnya.

Informasi yang diendus media,   Memang kehadiran beliau di Madapangga Bima kemarin sebenarnya tujuan awalnya adalah meresmikan Alfamart nya yang dibangun di RT 21 Dena namun oleh sekelompok orang dimanfaatkan untuk acara tiba saat tiba akal, entah apa yang menjadi targetnya wallahu allam bishawab,

Dr H Anwar Usman SH MH ini selain menjadi Ketua MK juga dipandang sebagai Juragan  Alfa Mart di wilayah Bolo dan Madapangga, pasalnya beliau mulai menekuni dunia usaha tersebut dalam kurun waktu terakhir,

Ketua Yayasan Bina Massa Cendekia Nukman, SH., M.Si. menilai Ceramah Konstitusi tidak tepat dilakukan di Masjid Besar sebab Masjid itu rumah ibadah,

” Saya ingatkan Pemdes dan lainnya agar tidak menggunakan atau memanfaatkan Masjid untuk acara yang diluar koridor, masjid itu tempatnya untuk sholat bahkan dipakai untuk acara nikah atau akad pun tidak boleh, dikaji dulu muatan acaranya sebab masjid itu tempat suci dan rumah Allah di muka bumi yang harus dan wajib dimuliakan oleh kita penghuninya, kata alumni Magister Kebijakan Publik Universitas Wijaya Kusuma tersebut pada Media.

Masih Nukman, kedepan Pengurus Masjid dan Lebe Nae Madapangga harus menyelektif kegiatan yang akan diarahkan ke Masjid dan langgar serta musholla,

” Setiap ada kegiatan koordinasikan dengan baik dengan semua elemen, pemangku dan tokoh agama tokoh pemuda, tokoh masyarakat terutama dengan Danramil, Kapolsek setempat Kesbanglinmas dan Bupati Bima bahkan Camat pun harus mampu menseleksi muatan dan konten acaranya jangan hanya manut manut aja, Bupati atau Wakil Bupatinya pun harusnya diundang dalam acara biar bisa mendengar langsung dan bahkan saling mengisi acara tersebut,  kalau ada apa apa terkait acara siapa yang bertanggungjawab, kedepan lebih selektif dan terpadu sinergitasnya bila melaksanakan kegiatan apapun jangan ambil sikap sepihak, tutupnya.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top