Carut Marut Kebijakan Pendidikan yang diduga kuat Penuh Nepotis kini Mengepung Dikbud NTB

JejakNTB.com | Kebijakan Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dibawah naungan Dikbud NTB dalam kendali Dr H Aidul Furqon sedang tidak baik – baik saja, hal tersebut mengemuka sejak kasus pemberian subsidi beasiswa untuk sekolah seribu cendekia hingga rekrutment PPDB di Nusa Tenggara Barat.

Hal tersebut mengeruak di permukaan setelah sejumlah pihak merasakan sejumlah keanehan dan keganjilan itu sejak Dikbud NTB di pimpin dengan gaya semele mele dan diduga tidak professional.

Salah satunya adalah soal PPDB Online yang saat ini marak di sorot berbagai pihak terkait ketidak proporsionalannya dalam menempatkan gawe edukasi yang menyentuh langsung masyarakat dan hajat hidup publik guna menunjang masa depan anak anak bangsa kelak dikemudian hari.

Salah satunya kebijakan Kebijakan penambahan kelas pada sekolah sekolah favorit menyebabkan sekolah sekolah kecil dan swasta tidak kebagian murid, peserta didik.baru dan  bagi sekolah sekolah negeri berdampak pada guru yang tidak memenuhi jam wajib dengan demikian akan terancam tunjangan sertifikasinya. Sementara tunjangan tersebut adalah sumber penghasilan satu satunya para tenaga pendidik.

Informasi yang berhasil dihimpun tim jejakntb.com di SMA SMA Negeri tahun ini hanya bisa mendapatkan kurang lebih sekitar 45 siswa, lalu SMA Negeri 1 Sumbawa dan 2 hanya mampu menerima 12 rombel.

Yang berujung pada pemanfaatan bantuan pemerintah berupa sarana kelas atau ruang kegiatan belajar mengajar serta lainnya banyak yang terpakai, dan terkini ada sekitar 8 orang guru sertifikasi kekurangan jam dengan begtu terancam pula untuk menikmati tunjangan kesejahteraan sertifikasi yang rutin diterimanya setiap triwulan yang lumayan menghidupkan dan menunjang ekonomi keluarga.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top