BPPW NTB Cuci Tangan, Fasilitator Cari Aman dan DLH Main Pingpong Soal Proyek TPS Madawau

Pemuda Madawau bersama Warga
Lainnya Mendatangi Kantor
BPPW NTB guna menanyakan hal
terkait, foto teamwok jejakntb.com

 

 

Oleh                       |  Redaksi

Editor                    |  Team Work

 

 

 

JejakNTB.com |Keinginan sejumlah warga Madawau Kecamatan Madapangga Bima untuk mendapatkan jawaban atas kasus proyek TPS 3R yang dianggap siluman dan bodong yang statusnya masih disegel hanya fatamorgana dan harus gigit jari.

Pasalnya tidak ada itikad baik dari ketiga dan keempat belah pihak untuk bertemu bertatap muka sesuai janji dan kesepakatan awal dengan para prndemo maupum earga setempat.

Janji pihak pelaksana kegiatan proyek Tempat Pengolahan Sampah ( TPS 3R ) dengan lokasi Dusun Tololara Desa Madawau yang diback up Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima bertemu warga masyarakat terkait pembangunan TPS hanya bualan pemanis bibir belaka.

Buktinya janji tersebut hingga hari ini belum ditepati oleh berbagai fihak terkait keinginan sejumlah warga yang ingin obyek sarpras di kampungnya bisa diketahui apa manfaatbdan tujuannya kedepan mengingat selama kegiatan tidak ada mereka dapatkan soal pemahaman tersebut.

Kepala Dinas DLH Jaidun S Hut pun turut bingung dengan program TPS 3R dan saling lempar tanggung jawab setelah diserahterimakan fasilitas tersebut

” Saya pernah disuruh dan diminta membuat surat undangan untuk mengundang warga dan pelaksana tetapi tidak berani saya lakukan karena saya tidak tahu menahu dan memahami soal itu

Awalnya kegiatan tersebut diarahkan untuk dikerjakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat atau disingkat KSM , bahkan KSM ini diangkat dan di SK Kepala Desa namun ditengah jalan karena dianggap pasif KSM dilibatkan menjadi kuli kegiatan dan bukan sebagai Leading.

Fasilitator Propinsi atas nama Pian Sahruddin membantah jika dirinya dikatakan mengutak atik dan sebagainya justru dirinya melihat KSM ini nggak jalan sehingga diusulkan oleh dirinya agar bagaimana kegiatan TPS 3R berjalan lancar

” Mereka (KSM.RED) banyak yang passive dan kepasifan tsb sangat merugikan aktifitas proyek sehingga saya selaku fasilitator memfasilitasi agar lancar lancar saja dan mempercepat proses sesuai timing kegiatan yang diagendakan, ucapnya saat ditemui media beberapa hari yang lalu.

Proyek TPS 3R dengan lokasi Dusun Tololara Desa Madawau di duga siluman dan fiktif bahkan hal tersebut diiyakan Jaidun bahkan aparat desa setempat pun sangat mengakuinya,

Berdasarkan informasi yang dihimpun media, mengacu kepada pengakuan berbagai pihak termasuk sekdes setempat kegiatan sangat tertutup termasuk ketiadaan keterbukaan kepada warga soal informasi maupun kontrak kerja aktifitas tersebut.

TPS 3R Dusun Tololara Desa Madawau diperkirakan menelan anggaran 600jt dan dikerjakan seadanya didampingi fasilitator yang diduga berkonspirasi dengan P3K maupun pihak balai serta DLH Bima dalam pengerjaannya.

Uniknya lagi kegiatan ini sudah diserahterimakan dari pelaksana tekhnis yang dilimpahkan ke DLH Bima dan.turut disetujui Kades Madawau Anwar.

Saat dihubungi media, Jaidun S Hut selaku Kepala Dinas DLH mengaku hanya sebagai penerima manfaat bukan sebagai pihak yang tahu urusan kegiatan tersebut

” Kita sama seperti warga, taunya beres dan terima jadi apa yang telah dikerjakan pelaksana maupun KSM serta lainnya soal berapa anggaran hingga bagaimana tekhnisnya maaf kami tidak tahu menahu, ucapnya.

Untuk diketahui kegiatan TPS 3R ini diarahkan untuk bagaimana masyarakat kita memiliki TPS yang representatif terutama cara mengatasi sampah baik yang organik maupun unorganik yang dilengkapi peralatan lainnya seperti mesin pengolah serta instrumen instrumen pendukung sebab sampah yang terolah menurut rencana akan di daur ulang menjadi sesuatu yang sangat berguna.

Tokoh Pemuda Madawau Kecamatan Madapangga, Syuryadin S.Pdi. bersama sejumlah warga sempat menyegel lokasi pembangunan Tempat Pengolah Sampah Dusun Tololara Desa Madawau karena menurutnya sebuah bangunan bermasalah,

” Iya kita akan tetap menyegelnya hingga ada jawaban pasti dari berbagai pihak terkait pelaksanaan kegiatan pembangunan TPS 3R , ucapnya dihadapan awak media saat berada di Mataram

Pihak Balai Pembangunan Prasarana Wilayah (BPPW) NTB yang dihubungi terkait kegundahan warga sangat sulit dihubungi dan sudah tiga kali Media JejakNTB.com dan Media Dinamika Global bertandang ke Kantornya di depan Diskanlut Provinsi NTB namun staf selalu mengatakan masih diluar daerah, atau masih di Sumbawa.

Seingat media sudah tiga kali hendak dikonfirmasi masalah tersebut namun selalu ada saja alasannya bahwa ketiga orang penanggungjawab tersebut masih di luar Kota yakni Kabupaten Sumbawa

” Pejabat terkait tidak berada di tempat mas, masih diluar daerah (Sumbawa.RED), tutup Securitynya bernama L Rudy.

 

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top