Antrian Petani Jagung PT CPI Tbk Mengular, Sejumlah Petani Mengaku Rugi karena tercekik biaya Angkut Supir Truck dan Harga Jagung Masih Rendah

JejakNTB.com, BIMA | Antrian para petani jagung kembali mengular di jalan lintas Sumbawa Bima Dusun Rangga Toi Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima sejak Senin lalu hingga Senin 20 Mei 2024. Sejumlah petani mengeluhkan lamamya antrian PT Charoen Pokphan Indonesia (CPi) Tbk yang berlokasi di Sub Ordinat Jembatan Besi Desa Monggo.

Informasi yang diendus media Senin pagi (20/5) para petani jagung  harus rela berantrei panjang dan lama mengingat PT CPI beserta gudang dan jaringannya dalam kondisi masih tutup

” PT masih tutup pak, makanya kita antrian lama seperti ini kata salah satu petani yang enggan dikorankan namanya pada media jejakntb, Senin pagi di pinggir jalan lintas Sumbawa Bima

Ia mengaku rugi pada awak media dikarenakan biaya dumptruck yang mengangkut biji jagungnya dihitung berdasarkan jarak dan jumlaj karung jagungnya

” dari lokasi panen ke pinggir jalan ini saja biayanya mahal sekitar lebih kurang Rp 350ribu itu sekali angkut pak,” ungkapnya

Ia menambahkan tahun ini petani jagung sangat mencekik dimana biaya produksinya sangat mahal dan ditambah biaya tak terduga lainnya

“Bayangkan truck pengangkut saja harus dibayar pak tani kuta pak saat kendaraannya antri biayanya seratud bahkan dua ratus ribu perharinya yang wajib dikeluarkan petani jagung,” bebernya.

Hal senada diungkapkam salah seorang petani atas nama Mustamin HM Tahir (48) yang memiliki hasil panen sekitar 10 ton pada jejakntb mengisahkan pahitnya memgangkut biji jagungnya selama berhari hari dan dimintai biaya transportasi oleh pemilik kendaraan sekitar 3,5 juta

” saya dipatok hampir 4 jutaaan hingga masuk PT CPI mashaaAllah sangat luarbiasa besarnya ongkos yang saya keluarkan hanya untuk mengangkut sementara biji jagung hingga kini belum bisa masuk gerbang CPI Tbk karena harus memgantri dikarenakan perusahaan tersebut masih tutup.,” teramgnya

Pihak PT Cjaroenk Pokphan Indonesia (CPi) Tbk yang dikonfirmasi langsung media ini melalui Managernya Samsul belum bisa dihubungi karena ponselnya tidak aktif

Begitu pahit para petani menjajakan hasil produksinya ri ladangnya hingga berhari hari dengan biaha transportasi yang sangat mencekik dari pemilik atau supir truck/dumptruck

Salah seorang supir truck Siddik Marewo saat dikonfirmasi membenarkan itu saat diwawancara media ini Senin sore (20/5)

” ya mau bilang apa bos kita sama sama saling membutuhkan dan bukan kehendak hati kami kondisi dan keadaannya melainkan ini semua gara gata PT CPI yang masih tutup,” katanya

Ketika ditanya kapan kira kira PT CPI akan membuka gerbang pabriknya? Lagi lagi pria yang akrab disapa Siddik Marewo itu belum bisa memastikan

“Wallaahuallam bang, kita sama enggak tahu kapan dibukanya . Silakan bapak konfirmasi langsung ke pihak CPI Tbk terutama HRDnya,” sarannya

Pantauan lokasi antrian tersebut mengular hingga 5 bahkan 10 kilometer dari PT sehingga mempersempit dan menutup ruas jalan negara dengan muatan jagung full dan penub dalam kondisi kadar air cukup bagus.

Sementara HRD PT CPI Solihin Kance yang coba dihubungi media ini belum bisa terkonfirmasi

Hingga berita ini di up petani jagung dari berbagai desa dan penjuru masih setia antri berhari hari bahkan sudah seminggu lamanya di badan jalan negara jalan lintas Sumbawa Bima tanpa harus tahu kemana mereka ingin mengadu.

Selain cost produksi yang sangat mencekik juga harga bandrol jagung yang saat ini masih rendah masih menghantui para petani kita.(*)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top