Ternyata 270 Guru di Bima bermasalah, Pusat Temukan Kejanggalan di PMM dan Dikbudpora lakukan ini Solusinya

JejakNTB.com, Kabupaten Bima Kegiatan Pendampingan cara pengisian e kinerja SKP Online pada aplikasi PMM bagi guru dan kepala sekolah digelar bagian pengembangan karit pendidikan dan tenaga kependidikan bidang PTK Dinas Dikbudpora kabupaten Bima di Aula Paling Barat, Kamis 18 Mei 2024.

Saat ini kemajuan tekhnologi dan zaman yang canggih telah mengubah pola mindset penilaian terhadap kinerja pendidik maupun tenaga kependidikan. Sekarang sudah era digitalisasi tidak manual lagi  bahkan saat ini guru s3dang diawasi kinerjanya dengan super ketat.

Kegiatan tersebut difasillitasi Balai Guru Penggerak Provinsi NTB dan diikuti sebanyak 200 lebih Kepsek dan Guru Se Kabupaten Bima.mulai jenjang Sekolah Dasar (SD) himgga Menengah ( SMP )

Salah seorang peserta kegiatan Mulyadi SPd MPd selaku Kepala SMP Negeri  6  Soromandi  pada media ini mengaku bersyukur dan berterimakasih kepada panitia terutama Kabif PTK Dikbudpora yang telah melaksanakan acara tersebut

” Alhamdulillah ini moment sangat tepat Dikbudpora melaksanakannya siapa lagi kalau bukan kita dan kapan lagi kalau tidak dari sekarang,” ucapnya

Masih Mulyadi, menurutnya kegiatan pengisian e-kinerja  ini sangat urgent dilakukan karena menyangkut kesejahteraan dan pengakuan atas kinerjanya

” Enggak mungkin seorang operator  yang mengisi data nya guru ya gurulah yang mengisi datanya masa orang lain,” terang Kepsek SMPN 6 Soromandi ini pada Forum dihadapan peserta dan pemateri.

Kasi PTK Dikbudpora Abdul Gani S.Sos saat ditemui di ruang kerjanya Kamis (18/5) mengakui dan senada dengan pendapat pak Mulyadi diatas,

” Ini e- kinerjanya guru di PMM yang wajib guru laksanakan agar  hasil kerjanya ter up date by sistem. Meski guru mengajar pagi, siang dan sore bahkan hingga malam jika e kinerjanya tidak diisi baik dan serius di PMM maka sudah pasti kinerjanya tidak terbaca oleh sistem online tadi,” urainya

Pria yang akrab disapa Om Gen ini menegaskan bahwa guru baru bisa dinilai apabila ada dalam sistem ter platform dalam Program Merdeka Mengajar

” Usahakan masuk di sistem PMM yang telah disarankan agar tidak terkendala segala hal termasuk jika guru bermasalah di e kinerja maka sudah pasti tidak terakses data secara online dan akan mengaburkan data tunjangan dan lainnya,” ungkapnya

Diketahui, ada sekitar 270 orang guru di Kabupaten  Bima saat ini yang belum mengisi e kinerja di PMM itu artinya guru guru kita terancam tidak bisa menerima fasilitas atas kewajiban dan haknya di kementerian terkait seperti berbagai aneka Tunjangan  bahkan Gaji

”  Dinas mengintervensi hal ini agar ditahu bagaimana keadaannya, kebutuhannya bahkan kemampuannya dalam menjalankan kewajiban lebih lebih manajemen dirinya dalam e kinerja PMM. Sejauhmana guru dan kepala sekolah itu memahami tupoksinya bahkan ini termasuk dalam penilaian kinerja guru dan kepala sekolah,” terang Zunaidin S.Sos MM Kadisdikbudpora Bima.saat diwawancarai di ruang kerjanya Kamis (18/5).

Mantan Kadisdukcapil dan Kimunfo Kabupaten Bima ini mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh bagian pengembangan karit pendidikan dan tenaga kependidikan bidang PTK Dinas Dikbudpora kabupaten Bima

” acara yang sangat luarbiasa menurut saya karena sangat bermanfaat bagi guru dan kepala sekolah Se Kabupaten Bima dalam mensejahterakan diri dan keluarga lebih lebih memguatkan kapasitasnya menjadi professional dan bermutu kedepannya,” terangnya.

Menurut Zunaidin saat ini ada masalah serius yang dihadapi guru yakni masih banyak yang meremehkan e-kinerja dalam aplikasi PMM

Catatan pusat, saat ini dikabupaten Bima terdeteksi ratusan guru yang belum.sama sekali memiliki e kinerja dan diverifikasi ternyata jumlahnya 270 orang guru.

Balai Guru Penggerak (BGP ) Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam sambutannya dihadapan guru dan kepala sekolah mengemukakan bahwa data menunjukkan Kabupaten Bima salah satu Kabupaten yang paling tinggi menurunnya partisipasi dalam merespon PMM dan e kinerja

” e kinerja dalam PMM ini implikasinya luas, disini guru tidak hanya mengajar di kelas namun juga harus mampu memahami tekhnologi karena tuntutan zaman dan kebutuhan dirinya. Di era revolusi industri 4.0 ini sudah sewajarnya digitalisasi menyertai termasuk menjadi alat komunikasi,” paparnya

BGP menyarankan guru untuk memanfaatkan ini guna memguatkan kapasitas agar lebih profesional dqlam berkarir karena e kinerja ini satu server dengan e government yang sudah ter koneksi satu dengan providernya satu data.(*)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top