Maju di Dapil 5, Sukmawati Siap Perjuangkan Hak Perempuan dan Generasi Muda lebih Maju

Caleg PKS Dapil 5, 
Sukmawati Siap 
Bertarung di Pemilu 2024

 

JejakNTB.com |Keterwakilan Perempuan dalam Pemilu 2024 adalah sebuah keniscayaan termasuk peran anak muda dalam turut mengelevasi perubahan sebagai elan vital tumbuh kembangnya sebuah sistem demokrasi yang sangat baik. Itulah yang diperlihatkan seorang Sukmawati, Wanita kelahiran Alas Sumbawa 19 Nopember 1976 ini terjun ke dunia politik. Wanita berjiwa wirausaha ini sebelumnya berada di Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia milik Mantan Gubernur DKI Sutiyoso namun tak lama wanita sukses ini menyimpulkan pindah dan berlabuh bersama PKS.

Keberadaan Sukmawati di Partai berlambang bulan sabit dibelah bunga kapas dan arit ini terbilang masih sangat baru namun trust dan legacy turut diberikan PKS kepadanya untuk maju sebagai Caleg di Tahun 2024 mendatang.

Majunya Sukmawati di Dapil 5 Kabupaten Sumbawa turut meramaikan bursa pemilu legislatif yang akan di gelar 14 Pebruari 2024. Wanita berparas cantik dan memiliki empat orang anak itu dinyatakan KPU resmi sebagai Caleg pada pemilu serentak dan masuk di Dapil Wilayah Kecamatan Alas Barat,Alas, Buer, Utan, dan Rhee.

Informasi yang dihimpun media, Sukma ikut Caleg saat ini menggunakan kendaraan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Partai besutan Gubernur NTB Bang Zulkieflimandyah. Sebelumnya perempuan yang akrab disapa Sukma ini pernah tampil di Partai PKPI pada Pemilu 2019 namun tak lolos dan hanya membantu PKPI.

“Ini ke dua kalinya, dulu lewat PKPI Suara saya di pake melengkapi suara di bawah. Total suara 500 lebih, saat itu saya membantu PKPI akan tetapi kalau lewat PKS ini saya bertarung untuk meraih kursi dan duduk,” tegasnya saat dihubungi jejakntb.com, Jumat (21/4).

Dalam politik praktis dan politik etis, generasi milenial telah menunjukan berbagai peran dan kontribusinya. Mereka juga sudah mulai terlibat ke dalam dunia politik. Bahkan, pada tahun 2019 diketahui 52 caleg yang terpilih sebagai anggota legislatif di tingkat pusat, provinsi serta tingkat kabupaten/kota berasal dari kalangan milenial.

Milenial memiliki peran yang penting di dalam dunia politik. Ini karena anak muda atau milenial dapat memperjuangkan partisipasi politik yang lebih inklusif dan beragam, dengan memperjuangkan hak-hak yang sama bagi semua golongan dan memperjuangkan representasi yang lebih baik dalam proses politik.

Hal ini akan membantu memperkuat sistem demokrasi dan memastikan bahwa kepentingan seluruh masyarakat terwakili dalam pengambilan keputusan politik.

Hal ini sejalan dengan pendapat Sukmawati mengenai peran anak muda dalam politik “  Saya pingin agar perempuan berani bersuara,mandiri dan kreatif,  dan ingin membantu perkembangan perempuan dan generasi muda lebih maju lagi,” kata Owner salah satu sebuah Homestay ternama tersebut yang juga merupakan Simpatisan PKS.

Generasi milenial dapat memperjuangkan hak-hak masyarakat yang belum direalisasikan dalam berbagai bidang, seperti hak-hak pekerja, hak-hak perempuan, hak-hak minoritas etnis dan agama, hak-hak lingkungan, dan hak-hak ekonomi. Dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat ini, generasi milenial dapat berperan sebagai penggerak perubahan positif dalam masyarakat dan politik.

Anak muda dalam dunia politik memiliki peran yang krusial. Keberadaan anak muda atau kaum milenial dinilai memiliki pemikiran yang terbuka serta memiliki banyak inovasi yang tak terbatas. Buah pikirnya menghasilkan terobosan baru yang dapat memberikan kemajuan untuk kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Dalam politik praktis dan politik etis, generasi milenial telah menunjukan berbagai peran dan kontribusinya. Mereka juga sudah mulai terlibat ke dalam dunia politik. Bahkan, pada tahun 2019 diketahui 52 caleg yang terpilih sebagai anggota legislatif di tingkat pusat, provinsi serta tingkat kabupaten/kota berasal dari kalangan milenial.

Milenial memiliki peran yang penting di dalam dunia politik. Ini karena anak muda atau milenial dapat memperjuangkan partisipasi politik yang lebih inklusif dan beragam, dengan memperjuangkan hak-hak yang sama bagi semua golongan dan memperjuangkan representasi yang lebih baik dalam proses politik.

Hal ini akan membantu memperkuat sistem demokrasi dan memastikan bahwa kepentingan seluruh masyarakat terwakili dalam pengambilan keputusan politik.

Generasi milenial dapat memperjuangkan hak-hak masyarakat yang belum direalisasikan dalam berbagai bidang, seperti hak-hak pekerja, hak-hak perempuan, hak-hak minoritas etnis dan agama, hak-hak lingkungan, dan hak-hak ekonomi. Dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat ini, generasi milenial dapat berperan sebagai penggerak perubahan positif dalam masyarakat dan politik.

“Memperjuangkan hak-hak perempuan dan hak kesetaraan gender yang di mana wanita haknya harus sama dengan laki-laki dari segi pekerjaan adalah hal yang penting mengingat masih banyak kesenjangan antara pemenuhan hak wanita dan laki-laki yang belum sejajar,” papar sukma yang terjun dalam jalur politik untuk mewakili daerahnya di Dapil 5 Kabupaten Sumbawa.

Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemenpppa) yang juga mengungkapkan bahwa masih ada kesenjangan gender di dunia pekerjaan. Terdapat segmentasi jenis kelamin pada praktik penerimaan kerja, angkatan kerja dan juga promosi karyawan yang sifatnya diskriminatif atas gender sehingga membuat perempuan terkonsentrasi dalam jumlah kecil di sektor perekonomian.

Ini dia sebabnya mengapa peran milenial di dalam politik untuk menyuarakan hak-hak perempuan dan minoritas lain sangat penting dan dinantikan.

Peran milenial dalam dunia politik dinilai berani memimpin perubahan dengan mengambil peran aktif dalam organisasi politik dan mendorong perubahan positif dalam politik dan masyarakat. Anak muda juga bisa ikut terlibat dalam kegiatan bakti sosial atau kegiatan positif lain seperti halnya yang dilakukan oleh Sukma melalui bantuan dari partai politik nya yaitu partai Keadilan Sejahtera. Ia juga kerap membagikan berbagai kegiatan sosialnya di akun Facebook Sukma Angels miliknya.

“Perbanyak memberi balai lembaga kerja..Anak muda harus mempunyai skill untuk menunjang kariernya jangan terlalu berharap mnjadi PNS,” terangnya

“Saya berkeyakinan bahwa kegiatan ini akan memberikan contoh bagi generasi milenial bahwa perpaduan sosial dan politik bisa menjadi salah satu cara memperjuangkan hak-hak masyarakat,” pungkas Sukma. (Nkm)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top
Scroll to Top